Kamis, 03 Juli 2014



ULAMA DUNIA:STRUKTUR LANGIT DALAM AL-QUR'AN


وَالسَّمَاءِ وَمَا بَنَاهَا
(Demi Langit dan Strukturnya)
Jagad Raya:
Pakar astronomi – pada awalnya – mengira bahwa jagad raya ini kebanyakan adalah ruang hampa atau kosong, maka mereka menyebutnya sebagai angkasa atau antariksa (angkasa luar), keyakinan ini bertahan lama sampai periode belakangan ini, yaitu pada akhir abad ke-20 lalu, ketika para ahli astronomi mengumumkan penemuan barunya yang mereka sebut "struktur angkasa"
Mereka kemudian meyakini bahwa jagad raya ini tiada lain adalah sebuah struktur bangunan yang kokoh, tidak terdapat sedikit pun space yang kosong. Maka mulailah mempergunakan istilah "struktur angkasa" bagi jagad raya.
Astronomi Al-Qur'an Tentang Struktur Langit:
Al-Qur'an, sangat jelas bahwa istilah "struktur cosmos" bukanlah hal yang baru, bahkan lebih dari 14 abad lalu al-Qur'an telah mengkomfirmasikannya dalam sebuah ayat sumpah, dimana Allah apabila bersumpah dalam al-Qur'an terhadap suatu makhluk pastilah yang disumpahkan itu sesuatu yang amat dahsat, Allah Maha Kaya atas segala sumpah-Nya. 

Selain ayat sumpah pada awal kajian di atas (QS: 91: 5), ada beberapa ayat yang lain telah menjelaskan keajaiban struktur langit tersebut, seperti pada firman Allah:
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً
Artinya: "Dia-lah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai (struktur) atap" (QS: 2: 22)
اللَّهُ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ قَرَارًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً
Artinya: "Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai (struktur) atap" (QS: 40:64)
أَفَلَمْ يَنْظُرُوا إِلَى السَّمَاءِ فَوْقَهُمْ كَيْفَ بَنَيْنَاهَا وَزَيَّنَّاهَا وَمَا لَهَا مِنْ فُرُوجٍ (٦)
Artinya: "Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami mendesigne strukturnya dan menghiasinya serta langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun?" (QS: 50: 6)
وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ (٤٧)
Artinya: "Dan langit itu Kami designe (struktur) dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa" (QS: 51: 47)
وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًا (١٢)
Artinya: "Dan Kami bangun struktur di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh" (QS: 78: 12)
أَأَنْتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ السَّمَاءُ بَنَاهَا (٢٧)
Artinya: "Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membina (struktur)nya" (QS: 79:27)
Semua ayat di atas dan masih banyak lagi ayat-ayat yang lain menunjukkan bahwa Allah SWT telah menciptakan angkasa luar (langit) dengan struktur yang kokoh, padu dan tidak terdapat sedikit pun ruang yang kosong, sebagaimana dugaan para astronom sebelumnya. 

Kosmos (angkasa luar) atau jagad raya – menurut informasi yang ada dan hasil penemuan yang telah dicapai manusia – adalah suatu ruang yang sangat luas tanpa batas, yang tidak diketahui ujung pangkalnya. Di dalamnya bertebaran dan tersusun rapi/ sangat cermat jumlah yang sangat besar dari galaksi-galaksi, yaitu bagaikan gugusan kepulauan angkasa yang sangat besar, berkobar, tersusun di dalamnya – dengan kekuasaan Allah – milyaran benda-benda langit yang sangat bervariasi seperti awan gas, debu cosmos, nebula, bintang-bintang, planet-planet, komet-komet dan meteor-meteor. 

Sedangkan jagad raya atau alam semesta menurut bahasa al-Qur'an adalah langit dan bumi beserta dengan isi di antara keduanya. Allah banyak sekali menyebutkan di dalam al-Qur'an, di antaranya firman Allah:
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ
Artinya: "Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy" (QS: 32: 4)
Berbicara tentang langit dan bumi beserta dengan isinya, adalah merupakan tema yang sangat luas sekali, dan tidak mudah untuk mengkajinya. Apalagi data-data yang tersedia sekarang masih sangat terbatas dan instant, khususnya masih banyak dalam tahap riset (uji coba dan pengembangan). Dan lebih penting lagi bahwa masih banyak sekali hal-hal yang belum dapat dicapai dan diluar jangkauan manusia hingga dewasa ini, Allah berfirman:
وَلِلَّهِ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ
Artinya: "Dan kepunyaan Allah-lah segala apa yang tersembunyi di langit dan di bumi" (QS: 16: 77)
لَخَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ أَكْبَرُ مِنْ خَلْقِ النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ (٥٧)
Artinya: "Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui" (QS: 40: 57).
Oleh karena itu, penulis akan membatasi kajian ini, kepada struktur langit dekat saja, mulai dari matahari, tata surya, bima sakti, cluster dan galaksi. Adapun langit bumi yang relatif lebih dekat, akan penulis kaji khusus juga pada waktunya pada kesempatan lain, Insya Allah SWT.
Fakta Ilmiah Langit (Angkasa Luar):
Para astronomi memperkirakan luas jagad raya yang dapat dijangkau saat ini mencapai 24 Billion tahun kecepatan cahaya (24 Billion 9.5 x million million kilo meter), bagian langit dunia ini senantiasa meluas sampai batas tiada yang mengetahui selain Allah SWT, dan dengan kecepatan yang tidak dapat dijangkau oleh manusia, karena kecepatan antara sebagian galaksi dengan kita dan antara satu galaksi dengan galaksi-galaksi yang lain mendekati kecepatan cahaya yang diperkirakan sekitar 300.000 Km/ detik. 

Bagian yang terjangkau dari jagad raya ini dibangun dengan struktur yang kokoh dan padu, dimulai dari kelompok bintang-bintang seperti tata surya kita yang mencakup selain matahari juga meliputi planet-planet, satelit-satelit, meteor-meteor, semua anggota-anggota tata surya ini mengorbit dengan teratur pada orbitan masing-masing mengelilingi matahari. 

Selain dari kelompok tata surya kita ini, terdapat milyaran kelompok-kelompok lebih besar yang lain dikenal dengan "Galaksi-galaksi", sebagian besar galaksi diorganisasikan ke dalam sebuah himpunan yang disebut klaster, untuk kemudian membentuk himpunan yang lebih besar yang disebut superklaster. Struktur yang lebih besar ini dikelilingi oleh ruang hampa di dalam alam semesta[1].
Struktur Langit Yang Dapat Dijangkau:
Alam raya kita diperkirakan berumur sekitar 12-15 milyar tahun. Dalam struktur alam semesta ada begitu banyak sistem terdiri dari materi nampak dan materi gelap yang mengisi setiap sudut langit sampai batas yang tidak bisa dicapai oleh teleskop yang paling besar[2]. Struktur alam raya yang sudah berhasil diamati, berupa:
A. Materi gelap (dark mater): 
Terdiri dari benda-benda angkasa yang supermasif, yang runtuh akibat gravitasinya menjadi sedemikian masifnya tetapi gaya gravitasinya begitu besarnya sehingga semua materi tertelan bahkan cahaya pun tak dapat keluar dari tarikannya. Akibatnya materi itu tidak bisa dilihat keberadaanya, kecuali dari akibat gravitasinya. Benda itu dinamakan lobang hitam (black holes). 
Meski tidak kelihatan justru materi gelap mengisi sebagian besar jagad raya. Menurut yang sekarang bisa diamati meliputi 90% dari materi jagad raya berisi materi gelap. Di pusat galaksi Bima Sakti kita terdapat lubang hitam yang sangat besar. Insya Allah, penulis akan mengkaji khusus benda ini pada waktunya di buku ini.
B. Materi Nampak: 
Terdiri dari benda-benda angkasa yang menghasilkan cahaya atau memantulkan cahaya sehingga keberadaanya dapat kita amati. Struktur benda angkasa dari kecil hingga besar adalah sebagai berikut: Matahari, tata surya (matahari, planet-planet, bintang-bintang, satelit-satelit, meteor-meteor), Galaksi dan Cluster galaksi, sebagai berikut. 

Matahari[3]: atau juga disebut surya (dari nama dewa "Surya" - Dewa Matahari dalam kepercayaan Hindu) adalah bintang terdekat dengan bumi dengan jarak rata-rata 149.680.000 kilometer (93.026.724 mil). Matahari serta kedelapan buah planet (yang sudah diketahui atau ditemukan oleh manusia) membentuk Tata Surya. Matahari dikategorikan sebagai bintang kecil jenis G. 

Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk bulat betul. Matahari mempunyai katulistiwa dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek. Matahari merupakan anggota Tata Surya yang paling besar, karena 98% massa Tata Surya terkumpul pada matahari. 

Disamping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber tenaga dilingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing: fotosfer, kromosfer dan korona. Untuk terus bersinar, matahari, yang terdiri dari gas panas menukar zat hidrogen dengan zat helium melalui reaksi fusi nuklir pada kadar 600 juta ton, dengan itu kehilangan empat juta ton massa setiap saat. 

Matahari dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu. Kepadatan massa matahari adalah 1,41 berbanding massa air. Jumlah tenaga matahari yang sampai kepermukaan Bumi yang dikenali sebagai konstan surya menyamai 1.370 watt per-meter persegi setiap saat. Matahari sebagai pusat Tata Surya merupakan bintang generasi kedua. Material dari matahari terbentuk dari ledakan bintang generasi pertama seperti yang diyakini oleh ilmuwan, bahwasanya alam semesta ini terbentuk oleh ledakan big bang sekitar 14.000 juta tahun lalu. 

Jarak matahari ke bumi: adalah 149.669.000 kilometer (atau 93.000.000 mil). Jarak ini dikenal sebagai satuan astronomi dan biasa dibulatkan (untuk penyederhanaan hitungan) menjadi 148 juta Km. Dibandingkan dengan bumi, diameter matahari kira-kira 112 kalinya. Gaya tarik matahari kira-kira 30 kali gaya tarik bumi. Sinar matahari menempuh masa delapan menit untuk sampai ke Bumi. Kuatnya pancaran sinar matahari dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan sensor mata dan mengakibatkan kebutaan. 

Suhu Matahari: Menurut perhitungan para ahli, temperatur di permukaan matahari sekitar 6.000 °C namun ada juga yang menyebutkan suhu permukaan sebesar 5.500 °C. Jenis batuan atau logam apapun yang ada di bumi ini akan lebur pada suhu setinggi itu. Temperatur tertinggi terletak di bagian tengahnya yang diperkirakan tidak kurang dari 25 juta derajat Celsius namun disebutkan juga kalau suhu pada intinya 15 juta derajat Celsius. Ada pula yang menyebutkan temperatur di inti matahari kira kira sekitar 13.889.000 C°.  

Menurut JR Meyer, panas matahari berasal dari batu meteor yang berjatuhan dengan kecepatan tinggi pada permukaan matahari. Sedangkan menurut teori kontraksi H Helmholz, panas itu berasal dari menyusutnya bola gas. Ahli lain, Dr Bothe menyatakan bahwa panas tersebut berasal dari reaksi-reaksi termonuklir yang juga disebut reaksi hidrogen helium sintetis.
Perputaran Matahari: Karena Matahari tidak berbentuk padat melainkan dalam bentuk plasma, menyebabkan rotasinya lebih cepat di khatulistiwa daripada di kutub. Rotasi pada wilayah khatulistiwanya adalah sekitar 25 hari dan 35 hari pada wilayah kutub. Setiap putaran dan mempunyai gravitasi 27,9 kali gravitasi Bumi. 
Terdapat julangan gas teramat panas yang dapat mencapai hingga beribu bahkan berjuta kilometer ke angkasa. Semburan matahari "sun flare" ini dapat mengganggu gelombang komunikasi seperti radio, TV dan radar di bumi dan mampu merusak satelit atau stasiun angkasa yang tidak terlindungi. Matahari juga menghasilkan gelombang radio, gelombang ultra-violet, sinar infra-merah, sinar-X, dan angin matahari yang merebak ke seluruh tata surya. 

Bumi terlindungi daripada angin matahari oleh medan magnet bumi, sementara lapisan ozon pula melindungi Bumi daripada sinar ultra-violet dan sinar infra-merah. Terdapat bintik matahari yang muncul dari masa ke masa pada matahari yang disebabkan oleh perbedaan suhu di permukaan matahari.  

Bintik matahari itu menandakan kawasan yang "kurang panas" berbanding kawasan lain dan mencapai keluasan melebihi ukuran Bumi. Kadangkala peredaran Bulan mengelilingi bumi menghalangi sinaran matahari yang sampai ke Bumi, oleh karena itu mengakibatkan terjadinya gerhana matahari. 

Prominensa[4]: Lidah api yang ada di matahari atau juga disebut Prominensa merupakan bagian matahari yang sangat besar, terang, yang mencuat keluar dari permukaan matahari, seringkali berbentuk loop (putaran). Tanggal 26-27 September 2009 lalu, wahana ruang angkasa (Stereo A dan Stereo B) yang khusus memantau matahari merekam fenomena selama 30 jam ini. 

Prominensa terjadi di lapisan photosphere pada matahari dan bergerak keluar menuju korona matahari. Jika korona merupakan gas-gas yang telah diionisasikan menjadi sangat panas, dinamakan plasma, yang tidak begitu memperlihatkan cahayanya, prominensa berisikan plasma yang lebih dingin.
Prominensa biasanya menjulur hingga ribuan kilometer; yang terbesar yang pernah diobservasi terlihat pada tahun 1997 dengan panjang sekitar 350.000 kilometer - sekitar 28 kali diameter bumi. Massa di dalam prominensa berisikan material dengan berat hingga 100 miliar ton. 

Gerakan Matahari: matahari mempunyai dua macam gerakan sebagai berikut:
  • Rotasi mengelilingi sumbunya, lamanya 25 1/2 hari satu kali putaran. Gerakan rotasi dapat dibuktikan dengan terlihat noda-noda hitam di bagian inti yang kadang-kadang berada di sebelah kanan dan kira-kira 2 minggu berada di sebelah kiri. 
  • Bergerak di antara gugusan-gugusan bintang. Selain berotasi, matahari bergerak diantara gugusan bintang dengan kecepatan 20 km per detik, pergerakan itu mengelilingi pusat galaksi. 
Manfaat matahari: matahari mempunyai fungsi yang sangat penting bagi bumi:
  • Energi pancaran matahari telah membuat bumi tetap hangat bagi kehidupan, membuat udara dan air di bumi bersirkulasi, tumbuhan bisa berfotosintesis, dan banyak hal lainnya. 
  • Merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam batu bara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari matahari. 
  • Mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, tahun serta mengontrol planet-planet lainnya. Tanpa matahari, sulit dibayangkan kalau akan ada kehidupan di bumi.
Tata Surya[5]: adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil atau katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi[6], dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. 

Tata Surya terbagi menjadi: Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar. 

Berdasarkan jaraknya dari matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah:
  1. Merkurius (57,9 juta km)
  2. Venus (108 juta km)
  3. Bumi (150 juta km)
  4. Mars (228 juta km)
  5. Yupiter (779 juta km)
  6. Saturnus (1.430 juta km)
  7. Uranus (2.880 juta km)
  8. Neptunus (4.500 juta km).
Sejak pertengahan 2008, ada lima obyek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta Km di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta Km; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta Km), Makemake (6.850 juta Km), dan Eris (10.100 juta Km). 

Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami, yang biasa disebut dengan "bulan" sesuai dengan Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain. 

Tata Surya terletak di galaksi Bima Sakti, sebuah galaksi spiral yang berdiameter sekitar 100.000 tahun cahaya dan memiliki sekitar 200 milyar bintang[7]. Matahari berlokasi di salah satu lengan spiral galaksi yang disebut Lengan Orion[8]. Letak Matahari berjarak antara 25.000 dan 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi, dengan kecepatan orbit mengelilingi pusat galaksi sekitar 2.200 kilometer per detik. Setiap revolusinya berjangka 225-250 juta tahun. Waktu revolusi ini dikenal sebagai tahun galaksi Tata Surya[9]. Apex matahari, arah jalur matahari di ruang semesta, dekat letaknya dengan konstelasi Herkules terarah pada posisi akhir bintang Vega[10].  

Lokasi Tata Surya di dalam galaksi berperan penting dalam evolusi kehidupan di Bumi. Bentuk orbit bumi adalah mirip lingkaran dengan kecepatan hampir sama dengan lengan spiral galaksi, karenanya bumi sangat jarang menerobos jalur lengan. Lengan spiral galaksi memiliki konsentrasi supernova tinggi yang berpotensi bahaya sangat besar terhadap kehidupan di Bumi. 
Situasi ini memberi Bumi jangka stabilitas yang panjang yang memungkinkan evolusi kehidupan[11]. Tata Surya juga terletak jauh dari daerah padat bintang di pusat galaksi. Di daerah pusat, tarikan gravitasi bintang-bintang yang berdekatan bisa menggoyang benda-benda di Awan Oort dan menembakan komet-komet ke bagian dalam Tata Surya. Ini bisa menghasilkan potensi tabrakan yang merusak kehidupan di Bumi. 
Intensitas radiasi dari pusat galaksi juga mempengaruhi perkembangan bentuk hidup tingkat tinggi. Walaupun demikian, para ilmuwan berhipotesa bahwa pada lokasi Tata Surya sekarang ini supernova telah mempengaruhi kehidupan di Bumi pada 35.000 tahun terakhir dengan melemparkan pecahan-pecahan inti bintang ke arah matahari dalam bentuk debu radiasi atau bahan yang lebih besar lainnya, seperti berbagai benda mirip komet[12].  

Lingkungan galaksi terdekat dari Tata Surya adalah sesuatu yang dinamai Awan Antar bintang Lokal (Local Interstellar Cloud, atau Local Fluff), yaitu wilayah berawan tebal yang dikenal dengan nama Gelembung Lokal (Local Bubble), yang terletak di tengah-tengah wilayah yang jarang. Gelembung Lokal ini berbentuk rongga mirip jam pasir yang terdapat pada medium antar bintang, dan berukuran sekitar 300 tahun cahaya. Gelembung ini penuh ditebari plasma bersuhu tinggi yang mungkin berasal dari beberapa supernova yang belum lama terjadi[13].  

Di dalam jarak sepuluh tahun cahaya (95 triliun km) dari matahari, jumlah bintang relatif sedikit. Bintang yang terdekat adalah sistem kembar tiga Alpha Centauri, yang berjarak 4,4 tahun cahaya. Alpha Centauri A dan B merupakan bintang ganda mirip dengan matahari, sedangkan Centauri C adalah kerdil merah (disebut juga Proxima Centauri) yang mengedari kembaran ganda pertama pada jarak 0,2 tahun cahaya. Bintang-bintang terdekat berikutnya adalah sebuah kerdil merah yang dinamai Bintang Barnard (5,9 tahun cahaya), Wolf 359 (7,8 tahun cahaya) dan Lalande 21185 (8,3 tahun cahaya).  

Bintang terbesar dalam jarak sepuluh tahun cahaya adalah Sirius[14], sebuah bintang cemerlang dikategori "urutan utama" kira-kira bermassa dua kali massa matahari, dan dikelilingi oleh sebuah bintang kerdil putih bernama Sirius B. Keduanya berjarak 8,6 tahun cahaya. Sisa sistem selebihnya yang terletak di dalam jarak 10 tahun cahaya adalah sistem bintang ganda kerdil merah Luyten 726-8 (8,7 tahun cahaya) dan sebuah kerdial merah bernama Ross 154 (9,7 tahun cahaya)[15].  

Bintang tunggal terdekat yang mirip matahari adalah Tau Ceti, yang terletak 11,9 tahun cahaya. Bintang ini kira-kira berukuran 80% berat matahari, tetapi kecemerlangannya (luminositas) hanya 60%[16]. Planet luar Tata Surya terdekat dari matahari, yang diketahui sejauh ini adalah di bintang Epsilon Eridani, sebuah bintang yang sedikit lebih pudar dan lebih merah dibandingkan matahari. Letaknya sekitar 10,5 tahun cahaya. Planet bintang ini yang sudah dipastikan, bernama Epsilon Eridani b, kurang lebih berukuran 1,5 kali massa Yupiter dan mengelilingi induk bintangnya dengan jarak 6,9 tahun cahaya[17].  

Bima Sakti[18]: (dalam bahasa Inggris Milky Way, yang berasal dari bahasa Latin Via Lactea, diambil lagi dari bahasa Yunani (Γαλαξίας) Galaxias yang berarti "susu"), adalah galaksi spiral yang besar termasuk dalam tipe Hubble SBbc dengan total massa sekitar 1012 massa matahari, yang memiliki 200-400 milyar bintang dengan diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 1000 tahun cahaya[19]. Jarak antara matahari dan pusat galaksi diperkirakan 27.700 tahun cahaya[20].  

Di dalam galaksi bima sakti terdapat sistem Tata Surya, yang didalamnya terdapat planet Bumi hunian kita. Diduga di pusat galaksi bersemayam lubang hitam supermasif (black hole). Dan Sagitarius A dianggap sebagai lokasi lubang hitam supermasif ini. Tata surya kita memerlukan waktu 225–250 juta tahun untuk menyelesaikan satu orbit, jadi telah 20–25 kali mengitari pusat galaksi dari sejak saat terbentuknya. Kecepatan orbit tata surya adalah 217 Km/detik. 

Di dalam bahasa Indonesia, istilah "Bima Sakti" berasal dari tokoh berkulit hitam dalam pewayangan, yaitu Bima. Istilah ini muncul karena orang Jawa kuno melihatnya sebagai bayangan hitam yang dikelilingi semacam "aura" cemerlang. Sementara itu, masyarakat Barat menyebutnya "milky way" sebab mereka melihatnya sebagai pita kabut bercahaya putih yang membentang pada bola langit. Pita kabut atau "aura" cemerlang ini sebenarnya adalah kumpulan jutaan bintang dan juga sevolume besar debu dan gas yang terletak di piringan atau bidang galaksi. Pita ini tampak paling terang di sekitar rasi Sagitarius, dan lokasi tersebut memang diyakini sebagai pusat galaksi. Diperkirakan ada 4 spiral utama dan 2 yang lebih kecil yang bermula dari tengah galaksi. Dan dinamakan sebagai berikut:
  • a) Lengan Norma
  • b) Lengan Scutum-Crux
  • c) Lengan Sagitarius
  • d) Lengan Orion atau Lengan Lokal
  • e) Lengan Perseus
  • f) Lengan Cygnus atau Lengan Luar.
Dimensi: Cakram bintang Bima Sakti kira kira berdiameter 100.000 tahun cahaya (9.5×1017 Km), dan diperkirakan rata rata mempunyai ketebalan 1000 tahun cahaya (9.5×1015 Km). Bima Sakti diestimasikan mempunyai setidaknya 200 milyar bintang[21] dan mungkin hingga 400 milyar bintang[22].  

Angka pastinya tergantung dari jumlah bintang bermassa rendah, yang sangat sulit dipastikan. Melebihi bagian cakram bintang, terletak piringan gas yang lebih tebal. Observasi terakhir mengindikasikan bahwa piringan gas Bima Sakti mempunyai ketebalan sekitar 12.000 tahun cahaya (1.1×1017 Km) - sebesar dua kali nilai yang diterima sebelumnya. Sebagai panduan ukuran fisik Bima Sakti, sebagai misal kalau diameternya dijadikan 100 m, Tata Surya, termasuk awan oort, akan berukuran tidak lebih dari 1 mm. 

Cahaya galaksi memancar lebih jauh, tapi ini dibatasi oleh orbit dari dua satelit Bima Sakti yaitu Awan Magellan Besar dan Kecil (the Large and the Small Magellanic Clouds), yang memiliki perigalacticon kurang lebih 180.000 tahun cahaya (1.7×1018 Km). Pada jarak ini dan lebih jauh selanjutnya, orbit-orbit dari obyek sekitar akan di disrupsi oleh awan magelan, dan obyek obyek itu kemungkinan besar akan terhempas keluar dari Bima Sakti. 

Perhitungan terakhir oleh teleskop Very Long Baseline Array (VLBA) menunjukkan bahwa ukuran Bima Saki adalah lebih besar dari yang diketahui sebelumnya. Ukuran Bima Sakti terakhir sekarang dipercaya adalah mirip seperti tetangga galaksi terdekat, galaksi Andromeda.  

Dengan menggunakan VLBA untuk mengukur geseran daerah formasi bintang-bintang yang terletak jauh ketika bumi sedang mengorbit di posisi yang berlawanan dari matahari, para ilmuwan dapat mengukur jarak dari berbagai daerah itu dengan asumsi yang lebih sedikit dari usaha pengukuran sebelumnya.  

Estimasi kecepatan rotasi terbaru dan lebih akurat (yang kemudian menunjukan dark matter yang terkandung di dalam galaksi) adalah 914,000 Km/jam. Nilai ini jauh lebih tinggi dari nilai umum sebelumnya 792,000 Km/jam. Hasil ini memberi kesimpulan bahwa total masa Bima Sakti adalah sekitar 3 trillion bintang, atau kira-kira 50% lebih besar dari perkiraan sebelumnya. 

Galaksi: adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antar bintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap[23]/[24].  

Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani galaxias (γαλαξίας), yang berarti "susu"[25], yang merujuk pada galaksi Bima Sakti (bahasa Inggris: Milky Way). Tipe-tipe galaksi berkisar dari galaksi kerdil dengan sepuluh juta (107)[26] bintang hingga galaksi raksasa dengan satu triliun (1012)[27] bintang, semuanya mengorbit pada pusat galaksi.  

Matahari adalah salah satu bintang di galaksi Bima Sakti; tata surya termasuk bumi dan semua benda yang mengorbit matahari. 

Kemungkinan terdapat lebih dari 100 milyar (1011) galaksi pada alam semesta teramati[28]. Sebagian besar galaksi berdiameter 1000 hingga 100.000 persec[29] dan biasanya dipisahkan oleh jarak yang dihitung dalam jutaan persec (atau megapersec)[30].  

Ruang antar galaksi terisi dengan gas yang memiliki kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik. Sebagian besar galaksi diorganisasikan ke dalam sebuah himpunan yang disebut klaster, untuk kemudian membentuk himpunan yang lebih besar yang disebut superklaster. Struktur yang lebih besar ini dikelilingi oleh ruang hampa di dalam alam semesta[31].  

Meskipun belum dipahami secara menyeluruh, materi gelap terlihat menyusun sekitar 90% dari massa sebagian besar galaksi. Data observasi menunjukkan lubang hitam supermasif kemungkinan ada pada pusat dari banyak (kalau tidak semua) galaksi.
Keajaiban Sumpah Struktur Langit:
Dari keterangan-keterangan diperoleh di atas, membuktikan betapa dahsyatnya sumpah "demi langit dan strukturnya", pada ayat ke-5 dari surah asy-Syams. Sumpah yang maha dahsyat ini menunjukkan keagungan langit, ke Maha Suci-an Penciptanya dan sekaligus memperingatkan kepada manusia agar selalu memikirkan betapa luas langit yang tidak terjangkau tersebut, kokoh strukturnya, padu gerakannya dan kedahsyatan penciptaannya. 

Hal ini tidak diketahui oleh sains modern kecuali pada beberapa puluh tahun belakangan ini. Adanya fakta ilmiah al-Qur'an pada ayat sumpah di atas, menunjukkan bahwa al-Qur'an merupakan sumber mutlak ilmu pengetahuan dan perkataan Allah Yang Maha Pencipta. Sekaligus menunjukkan bahwa nabi penutup Muhammad SAW telah menerima wahyu dan menyampaikannya dari Sang Pencipta Langit dan bumi. 

Dengan demikian, semakin menambah dan memperkokoh iman orang-orang beriman, serta mengajak orang-orang musyrik dan kafir untuk beriman kepada Allah Pencipta alam semesta, taat dan menyembah kepada-Nya tanpa mempersekutukan serta tidak menyerupakan Allah dengan yang lain. Itulah keselamatan dan kesuksesan di dunia dan akhirat, tiada keselamatan dan kesuksesan selainnya. Banyak sekali ayat-ayat al-Qur'an yang mendukung Fakta ini, diantaranya:
  • Artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan" (QS: 2: 164).
  • Artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal" (QS: 3: 190).
  • Artinya: "Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: "Jadilah, lalu terjadilah", dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. dan Dia-lah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui" (QS: 6: 73).
  • Artinya: "Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. dan Sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang, maka maafkanlah dengan cara yang baik" (QS: 15: 85).
  • Artinya: "Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya" (QS: 25: 61).
  • Artinya: "Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya" (QS:030: 8).
  • Artinya: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui" (QS: 30: 22).
  • Artinya: "Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka" (QS: 38: 27).
  • Artinya: "Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui" (QS: 40: 57).
  • Artinya: "Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui" (QS: 44: 38-39).
  • Artinya: "Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang beriman" (QS: 45: 3)//subhanallah....amal perbuatan kita diterima disisi allah swt,amin.....//Ahmad fuadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar