Senin, 18 Agustus 2014



Akhlak rasulullah saw:
وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ
Sungguh engkau (Muhammad) berada di atas tataran akhlak yang tinggi, agung.” (Al Qur’an, Al-Qalam 68:4)
Moralitas merupakan salah satu bagian penting dalam agama Islam. Istilah islamnya adalah “khuluq” yang bentuk jamaknya adalah “akhlak“. Setiap manusia memiliki dua unsur: “khalq” dan “khuluq“. Yang pertama adalah bentuk fisik penciptaan kita, penampilan luar. Sementara yang kedua adalah sifat, tingkah laku, kebiasaan dan ruhani.
Islam menekankan pentingnya menjaga penampilan fisik melalui menjaga kebersihan, memakai pakaian yang tepat, hidup sehat dan makan serta minum dari sumber yang halal dan baik. Penjagaan semacam itu juga berlaku bagi akhlak dan tingkah laku kita.
قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ وَقَالَ أَبُو ذَرٍّ لَمَّا بَلَغَهُ مَبْعَثُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِأَخِيهِ ارْكَبْ إِلَى هَذَا الْوَادِي فَاسْمَعْ مِنْ قَوْلِهِ فَرَجَعَ فَقَالَ رَأَيْتُهُ يَأْمُرُ بِمَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ (البخاري )
Ibnu ‘Abbas meriwayatkan bahwa Nabi saw. adalah orang paling dermawan. Beliau menjadi lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan. Dan Abu Dzar berkata bahwa ketika ia mendengar kedatangan Nabi Muhammad saw., ia berkata kepada saudara laki-lakinya, “Pergilah ke lembah itu dan dengarkan apa yang ia katakan.” Saudaranya kembali dan berkata, “Aku melihat ia memerintahkan orang-orang kepada moral dan perilaku (akhlaak) yang paling mulia.” [Hadits riwayat Bukhari]
Nabi Muhammad diutus oleh Allah untuk mengajari manusia akhlak yang paling mulia. Beliau berkata
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا (الترمذى
“Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah ia yang memiliki akhlak terbaik. Yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik akhlaknya kepada pasangannya.” (Hadits riwayat Tirmidzi)
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ الْمُؤْمِنَ يُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَاتِ قَائِمِ اللَّيْلِ صَائِمِ النَّهَارِ (مسند أحمد
‘Aisyah – semoga Allah meridhainya – berkata, “Aku mendengar Nabi – shallallaahu ‘alaihi wassalaam – berkata, sungguh orang-orang yang beriman dengan akhlak baik mereka bisa mencapai (menyamai) derajat mereka yang menghabiskan seluruh malamnya dalam sholat dan seluruh siangnya dengan berpuasa.” [Musnad Imam Ahmad]
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي الْمِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الْخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ (الترمذي
Abu Darda’ meriwayatkan: Aku mendengar Nabi Muhammad saw berkata, “Tak ada yang lebih berat pada timbangan (Mizan, di hari Pembalasan) dari pada akhlak yang baik. Sungguh, orang yang berakhlak baik akan bisa setara dengan mereka yang berpuasa dan sholat.” (Hadits riwayat al-Tirmidzi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar