Sabtu, 02 Agustus 2014


Nabi Muhammad saw merupakan sosok nabi yang istimewa:
 Beliau begitu dicintai oleh para “penduduk” langit, yaitu Allâh dan para malaikat-Nya. Sebagaimana Allâh berfirman: “Sesungguhnya Allâh dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS al-Ahzâb [33]: 56).
Betapa istimewanya Rasulullah hingga Allâh dan para malaikat turut bershalawat baginya. Bershalawat dari Allâh berarti memberi rahmat. Bershalawat dari malaikat berarti memintakan ampunan. Sedangkan bershalawat dari orang-orang mukmin berarti berdoa supaya diberi rahmat, seperti dengan perkataan: Allâhuma shalli alâ Muhammad atau Assalamu’alaika ayyuhan Nabi (semoga keselamatan tercurah kepadamu wahai Nabi).
Tidak hanya oleh “penduduk” langit, “penduduk” bumi-pun amat mencintai Rasulullah. Bahkan diriwayatkan dalam sebuah kisah, dikala Rasulullah wafat, Khalifah Umar mengancam akan membunuh bagi siapa saja yang berani mengatakan bahwa Rasulullah telah wafat. Sampai pada akhirnya Khalifah Abû Bakar yang berani dengan tegas mengatakan, “Rasulullah telah wafat”. Betapa cintanya para “penduduk” bumi kepada Rasulullah hingga tak rela menghadapi kenyataan akan wafatnya beliau.
Kecintaan yang teramat mendalam kepada Rasulullah tentunya menyisakan tanda tanya besar bagi siapa saja yang hendak meneladaninya. Mengapa Rasulullah amat dicintai “penduduk” langit dan bumi? Apa rahasia yang dimiliki oleh Rasulullah? Padahal beliau adalah manusia biasa sama seperti kita, hanya bedanya ia diberikan wahyu. Lantas apa yang membuatnya begitu amat dicintai? Tetunya Rasulullah memiliki rahasia tersebut, tapi tidak lantas kemudian ia menyembunyikannya. Rasulullah dengan tulus mengajarkan kita tentang cara bagaimana agar dicintai oleh “penduduk” langit dan bumi. Pelajaran tersebut ia abadikan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah.
Dari Abû ‘Abbas Sahl bin Sa’ad Assa’idi dia berkata: “Seseorang mendatangi Rasûlullâh, maka beliau berakata: Wahai Rasûlullâh, tunjukkan kepadaku sebuah amalan yang jika aku kerjakan, Allâh dan manusia akan mencintaiku, maka beliau bersabda, Zuhudlah terhadap dunia maka engkau akan dicintai Allâh dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia maka engkau akan dicintai manusia.” (HR. Ibnu Majah).

Zuhud terhadap dunia adalah rahasia Rasulullah agar dicintai “penduduk” langit. Rahasia ini sesuai dengan firman Allâh yang berbunyi Katakanlah kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertaqwa(QS al-Nisâ’ [4]: 77).
Dalam ayat lain Allâh berfirman: “(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikanNya kepadamu. Dan Allâh tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS al-Hadîd [57]: 23).
Allâh adalah Pencipta dunia, maka cintai Allâh bukan dunia. Sebab mencintai dunia berarti menduakan-Nya. Lantas bagaimana mungkin kita dapat dicintai-Nya.Mahabesar Allah swt..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar