ULAMA TERDAHULU.Al-Quran
adalah panutan Rasulullah SAW dan beliau adalah panutan sahabat sahabatnya,
serta para sahabatnya adalah panutan bagi generasi-generasi sesudah mereka. Mereka
orang-orang yang terkenal dan berasal dari negeri yang berbeda. Mereka sepakat
menolak orang-orang yang menuruti hawa nafsu, kendati di sisi lain terjadi
perbedaan pendapat dikalangan mereka, dan kendati orang-orang yang menuruti
hawa nafsunya berlarut-larut mengandalkan pendapatnya dalam hal yang beragam
dan menyimpang dari Jalan yang lurus. Karena ulah mereka, orang-orang yang paling
bingung di antara mereka tersesat di tempat rawan bahaya, kemudia mereka
memikirkan hal-hal tersebut dengan sewenang-wenang. Setiap kali syetan
menciptakan bidah untuk mereka dalam kesesatan mereka, mereka pindah dari satu
bitlah kepada bld'ah yang lain, karena mereka tidak mau mencari jejak generasi
salaf, dan tidak meniru kaum Muhajirin.
Disebutkan
dari Umar bin Khaththab Radhtyattahu Anhu yang berkata kepada Zayyad, Tahukah
engkau apa saja yang menghancurkan Islam? (Yang menghancurkan Islam) ialah
kesalahan ulama, mendebat orang munafik dengan Al Qur"an dan para pemimpin
yang sesat.'
Bertakwalah
kepada Allah dan terhadap ghibah, adu domba, dan si dua mulut dan dua wajah
(orang munafik) pada para qari kalian, dan orang-orang masjid
kalian Disebutkan, bahwa barangsiapa
bersikap dua wajah (munafik) di dunia, la pun bersikap dua wajah di neraka.
Allah.
Allah. Lindungilah kesucian orang-orang yang tidak hadir di sini dan jagalah
lidahmu dari mereka kecuali perkataan yang baik. Berilah nasihat Allah pada
ummat kalian sebab kalian adalah pengemban Al-Kitab (Al-Quran) dan Sunnah.
Sesungguhnya Al-Kitab (Al-Quran) Itu tidak berbicara hingga ia diucapkan
(dibaca) dan sesungguhnya Sunnah itu tidak bisa beramal hingga ia diamalkan.
Kapan
orang bodoh bisa belajar Jika orang berilmu memilih diam, la tidak melarang
kemungkaran yang terlihat, dan tidak menyuruh pengerjaan kebaikan yang tidak diamalkan?
Sungguh
Allah telah membuat perjanjian dengan Ahli Kitab agar mereka menjelaskan
Al-Kitab kepada manusia dan tidak menyembunyikannya. Bertakwalah kepada Allah,
karena sekarang kalian sedang berada pada zaman dimana sifat wara' semakin
menipis, sifat khusyu' semakin berkurang, dan yang membawa Ilmu itu Justru
orang-orang yang merusaknya. Mereka lebih senang dikenal sebagal orang-orang
yang mengemban Ilmu dan tidak suka dikenal sebagai oang-orang yang
menyia-nyiakannya. Mereka berbicara Imu berdasarkan hawa nafsu ketika mereka
memasukkan kesalahan di dalam Ilmu tersebut. Mereka merubah Al-Kittab
(Al-Qur"an), meninggalkan kebenaran, dan mengamalkan kebatilan. Dosa-dosa
mereka tidak akan diampuni dan kelalaian mereka tidak akan diakui.
Bagaimana
orang yang ingin mendapatkan petunjuk bisa mendapatkan petunjuk, jika dalilnya
saja membingungkan?
Orang
yang mengamalkan kebenaran itu senantiasa berkata, kendati ia diam. Disebutkan,
bahwa Allah Ta 'ala befirman,
'Sesungguhnya
Aku tidak menerima semua ucapan orang bijak, namun Aku melihat kepada
keinginannya dan hawa nafsunya. Jika keinginannya dan hawa nafsunya untuk-Ku,
Aku menjadikan diamnya sebagai pujian dan ketenangan, kendati ia tidak
berbicara.'
Allah
Taata ber-firman,
'Perumpamaan
orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat kemudian mereka tidak memikulnya
adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal.' (Al-Jumu'ah:
5).
Allah
Ta'ala befirman,
'Peganglah
teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu." (Al-Baqarah:
63).
Maksud
ayat di atas, amalkan apa saja yang ada di dalamnya! Terhadap Sunnah, kalian
Jangan hanya berkata tanpa mengamalkannya, karena mengakui Sunnah tanpa mengamalkannya
adalah perkataan bohong dan menyia-nyiakan ilmu. Kaitan Jangan mencela bid'ah
dengan maksud mempercantik diri dengan aibnya, karena kerusakan ahli bidah Itu tidak
menambah kebalkan kalian. Kalian jangan pula mencela bidah tersebut karena
ingin mendzalimi pelaku bidah, karena kedzaliman adalah termasuk kerusakan jiwa
kalian
Seorang
dokter tidak etis mengobati pasien dengan obat yang membuatnya sakit, karena
jika pasien tersebut sakit, dokter lebih sibuk memperhatikan penyakitnya
daripada mengobatinya. Namun seyogyanya dokter tersebut mencari kesehatan untuk
dirinya, agar ia mampu mengobati pasiennya. Hendaklah sesuatu yang kalian
larang dari saudara-saudara kalian itu berangkat dari penglihatan kalian
terhadap diri kalian, nasihat kalian kepada Rabb kalian, dan rasa iba kalian
kepada saudara-saudara kalian. Selain Itu, hendaklah kalian lebih sibuk memperhatikan
aib kalian daripada memperhatikan aib orang lain, hendaklah sebagian dari
kalian memberi nasihat kepada sebagian lain, dan memuliakan orang yang memberi
nasihat kepada kalian dan menertnanya dari kalian. Umar bin Khaththab R.A pernah
berkata,
"Semoga
Allah merahmati orang yang menunjukkan aib-aibku kepadaku."
Curigailah
ucapan kalian dan ucapan orang-orang zaman kalianl Periksalah sebelum bicaral
Belajarlah kalian sebelum mengajari Karena akan datang suatu zaman dimana
kebenaran dan kebatilan terlihat sama-samar didalamnya, kebaikan di dalamnya
menjadi kemungkaran, dan kemungkaran di dalamnya menjadi kebaikan. Di antara kalian
ada orang yang bertaqarub (mendekat) kepada Allah dengan sesuatu yang malah
menjauhkannya dari Allah, dan di antara kalian ada orang yang ingin meraih
cinta-Nya dengan sesuatu yang malah membuatnya dlbenci Allah. Allah Taata befirman.
'Maka
apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk
lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh
syaitan)? (Fathir: 8).
Hendaklah
kalian bersikap menunggu dalam masalah-masalah syubhat, hingga kebenaran
terlihat jelas dengan bukti nyata, karena orang yang masuk ke dalam sesuatu
yang tidak diketahuinya itu berdosa. Barangsiapa melihat kepada Allah, Allah
pun melihat kepadanya. Hendaklah kalian berpegang teguh kepada Al-Quran,
berimamlah kepadanya, menjadi pemimpwi dengannya, dan carilah jejak orang-orang
salaf di dalamnya.
Jika
para rahib dan pendeta tidak melindungi hilangnya kedudukan mereka, dan
rusaknya status mereka dengan melaksanakan Al-Kitab dan menjelaskannya kepada
manusia, mereka tidak akan merubah Al-Kitab
tersebut
dan tidak menyembunyikannya. Namun, mereka menentang Al-Kitab dengan amal perbuatan
mereka, dan menipu kaumnya dengan amal perbuatan mereka karena takut kedudukan
mereka hilang, dan kerusakan mereka terlihat oleh manusia. Untuk Itu, mereka
merubah Al-Kitab dengan penafsiran dan ayat-ayat yang tidak mampu mereka rubah
mereka menyembunyikannya. Mereka diam terhadap perbuatan diri mereka untuk menjaga
eksistensi kedudukan mereka dan diam terhadap amal perbuatan kaumnya untuk
bermain mata dengan mereka. Sungguh Allah telah mengambil perjanjian dari
orang-orang Ahli Kitab agar mereka menjelaskannya kepada manusia dan tidak
menyembunyikannya. Tragisnya, mereka berpaling daripadanya, dan menjadi teman
bagi mereka di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar