UCAPAN YANG BAIK.dan perbuatan yang baik sesuai ajaran Islam. Kendatipun manusia menilai baik, namun apabila tidak sesuai dengan ajaran Islam, maka hal itu tetap tidak baik. Sebailiknya, walaupun manusia menilai kurang baik, apabila Islammeyatakan baik, maka hal itu tetap baik.
Kita
sebagai umatnya tentunya ingin dapat mengikuti apa yang terjadi tuntutan
rasulullah dalam kehidupan sehari-hari sebagai suritauladan manusia.
Orang
yang baik akhlaknya tentunya didalam pergaulan sehari-hari akan senantiasa
dicintai oleh sesama, dan tentunya mereka kelak dihari kiamat akan masuk surga
bersama dengan nabi saw. Sebagaimana beliau bersabda dalam hadisnya yang
artinya sebagai berikut:
“Sesungguhnya (orang) yang paling
aku cintai diantara kalian dan orang yang paling dekat tempatnya dariku pada
hari kiamat adalah oarang yang paling baik budi pekertinya diantara kalian”.
Harta
yang banyak, pangkat yang tinggi atau dimilikinya beberapa gelar kesarjanaan tak
mampu mengangkat derajat manusia tanpa dimilikinya akhlak terpuji. Islam hadir
dimuka bumi sebenarnya sangat mengedepankan akhlak terpuji, karena Rasulullah
saw. sendiri diutus untuk menyempurnakan akhlak sebagaimana sabdanya sebagai
berikut:
اِنَّماَ بُعِثْتُ لِؤُتَمِّمَ
مَكَأرِمَ اْلأَخْلاَقْ
Artinya:
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk
menyempurnakan akhlak”.
Alangkah indahnya ajaran Islam yang memerintahkan untuk
berakhlakul karimah. Jika hidup kita dihiasi dengan ahklak terpuji tentunya
akan dicintai oleh Allah awt dan masyarakatnya akan menjadi baik, temteram dan
damai.
Sebagian manusia, berbicara tentang akhlak terpuji dalam era
globalisassi seperti ini dinilai kuno dan kurang maju. Anggapan ini muncul
karena sedah terpengaruh budaya barat yang dinilai maju dan modern. Akhlak
terpuji amat penting dalam kehidupan manusia, termasuk dalam pergaulan remaja.
Akhmad Syauki Bey (seorang penyair) mangatakan sebagai berikut:
“Sesungguhnya
suatu umat akan tetap memiliki nama harum selama uamat tersebut memiliki akhlak
yang terpuji. Manakala akhlak terpuji telah lenyap, lenyap pulalah nama harum
umat tersebut.
B. Perilaku Terpuji Terhadap
Lingkungan Sosial
Manusia diciptakan Allah swt sebagai makhluk sosial artinya
manusia selalu berhubungan dan membutuhkan bantuan orang lain. Oleh karena itu,
dalam bergaul dengan orang lain harus diperhatikan norma-norma yang ada
sehingga pergaulan antar masyarakat akan berlangsung dengan harmoni. Denagn
demikian setiap manusia dituntut untuk berperilaku terpuji dalam hubungan
dengan orang lain dilingkungan sosialnya tanpa membedakan status sosialnya,
agama, maupun keturunannya. Rasulullah bersabda: “Engkau belum disebut sebagai
orang yang beriman kecuali engkau mencintai orang lain sebagaimana engkau
mencintai dirimu sendiri”.
Macam-macam perilaku terpuji terhadap sesama dalam
masyarakat
1. Ta’aruf
Dalam pergaulan sehari-hari sering kita dengar ungkapan
“tidak kenal maka tidak sayang”. Hal tersebut berlaku untuk apa saja baik itu
dalam perdagangan, perumahan, lingkungan masyarakat dan lain-lain. Begitu juga
dengan sesama manusia, kalau kita belum kenal mungkin kita punya dzan
(sangkaan) yang bermacam-macam. Orang kita sangka baik ternyata belum tentu
baik, orang yang kita sangka buruk belum tentu buruk, oleh karena itu supaya
tidak punya dzan yang bermacam-macam, sabaiknya kita memperkenalkan diri.
Perkenalan bukan hanya dari segi nama saja, tetapi dari berbagai aspek baik itu
keluarga, pendidikan, agama, pekrjaan dan lain-lain.
Itulah makna kita saling kenal mengenal yang dalam bahasa
arab disebut Ta’aruf. Ta’aruf dapat di artikan saling mengenal, saling
mengetahui manusia satu dengan manusia lain. Saling kenal mengenal tersebut
harus didasari dengan kemanusiaan, persaudaraan kecintaan serta ketakwaan
kepada Allah swt . tanpa membedakan ras, keturunan, warna kulit, pangkat
jabatan maupun agama. Dalam ta’aruf perbedaa-perbedaan itu harus kita jauhkan
dan di ganti dengan kasih sayang.
Atas kodrat dan irodat Allah, kita lajir didunia yang
memiliki berbagai macam perbedaan-perbedaan baik bentuk fisik, warna kulit,
rambut, suku bangsa, maupun yang dibentuk oleh manusia itu sendiri seperti
kelompok buruh, majikan dan lain-lain. Adanya perdaan itu jangan dijadikan
alasan untuk permusuhan dan pertentangan akan tetapi harus dijadikan sarana
saling kenal mengenal.
Ajaran tentang persaudaraan dan saling kenal mengenal antar
manusia harus dilandasi dengan landasan yang amat luas. Yang dituju disini
bukan hanya kaum mukmin, malinkan manusia pada umumnya yang mereka itu
seakan-akan satu keluarga dan terbagi menjadi bangsa, kebilah dan keluarga.
2. Tafahum
Tafahum artinya saling memahami keadaan seseorang, baik
sifat watak maupun latar belakang seseorang.
3. Jujur
Allah meminta kapada manusia dalam membina kehidupan ini
supaya berlaku benar dan jujur, karena kebenaran dan kejujuran merupakan hal
yang pokok dalam kehidupan manusia. Akan tetapi sebaliknya, apabila manusia
melalaikan hal yang pokok ini, maka kehancuran dan kekacauan yang akan menimpa
manusia. Oleh karenanya berpegang teguh pada kejujuran dan kebenaran dalam
segala hal merupakan faktor yang penting dalam membina akhlak bagi orang-orang
muslim.
Benar atau jujur artinya sesuainya sesuatu dengan kenyataan
yang sesungguhnya, tidak saja berupa perkataan tetapi juga perbuatan. Dalam
bahasa arab benar atau jujur disebut sidiq (ash shidqu). Benar atau jujur
perkataan artinya mengatakan sesuatu keadaanya yang sebenarnya, tidak
mengada-ngada dan tidak pula menyembunyikan. Akan tetapi, apabila yang
disembunyikan itu suatu rahasia atau menjaga nama baik seseorang, maka itu
diperbolehkan. Benar atau jujur dalam perbuatan ialah melaksanakan suatu
pekerjaan sesuai dengan aturan atau oetunjuk agama. Apabila menurut agama itu
diperbolehkan, maka itu benar, dan apabila perbuatan itu menurut agama
dilarang, berarti perbuatan itu tidak benar.
Benar atau jujur pada diri sendiri berarti kita harus
bersungguh-sungguh untuk meningkatkan kemampuan dan tujuan hidup kita untuk
memberikan sesuatu yang terbaik bagi orang lain, yaitu kita memperlihatkan diri
kita yang sebenarnya, tangpa dibuat-buat, bersih dan lurus. Benar atau juur
kepada orang lain tidak hanya sekedar berbuat dan berkata yang benar, akan
tetapi harus berusaha memberikan manfaat yang sebesar-besarnya. Sebagaimana
disabdakan rasulullah yang artinya: “sebaik-baik manusia adalah mereka yang
paling bermanfaat bagi orang lain.” Disamping memberikan manfaat kepada
orang lain rasulullah juga mencontohkan kepeduliannya terhadap orang lain.
Jujur adalah kata yang mudah umtuk diucapkan, akan tetapi
berat dalam pelaksanaannya. Kejujuran memancarkan kewibawaan, karena orang yang
berlaku jujur dapat menepiskan segala prasangka buruk, dia berni karena benar.
4. Adil
Adil menurut istilah agama adalah sama dalam segala urusan
dan menjalankan sesuai dengan ketentuan agama. Dengan kata lain, adil adalah
mengerjakan yang benar dan menjauhkan yang batil.
Adil adalah jalan bagi seseorang untuk menuju kepada
ketakwaan. Apabila didalam pergaulan hidup ini masing-masing pihak berbuat
sesuai dengan pekerjaannya, maka diharapkan akan terwujud ketenteraman dan
kedamaian didalam masyarakat. Salah satu sifat yang ahrus dimiliki setiap orang
untuk dapat menegakkan kebenaran adalah sifat adil.
Didalam Al-Quran dijelaskan bahwa bersikap adil tidak
pilih-pilih, kepada golongan yang kita bencipun kita haarus tetap berlaku adil.
Dengan berbuat adil, maka akan mendekatkan kita kepada sifat takwa. Firman
Allah SWT dalam Q.S. Al-Maidah:8 yang artinya:
“Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk
berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih dekat kepada takwa.
dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (Q.S. Al-Maidah:8)
5. Amanah
Secara bahasa, amanah adalah kepercayaan, kesetiaan atau
ketulusan hati. Berdasarkan istilah, amanah adalah sesuatu yang dititipkan
kepada pihak lain sehingga menimbulkan rasa aman bagi pemberinya, dan
sebaliknya, pihak penerima memelihara amanah dengan baik.
Oleh karena itu amanah itu hendaknya diberikan kepada orang
yang mampu melaksanakannya. Begitu juga orang yang menerima amanah harus
menyadari, bahwa amanah yang diterimanya itu harus dapat dipertanggungjawabkan
kepada yang memberi amanah dan kepada Allah SWT.
6. Tasamuh
Tasamuh dapat diartikan sebagai lapang dada, yaitu sikap
tidak terburu-buru menerima atau menolak saran atau pendapat orang lain,
sekalipun hal tersebut menyangkut pada masalah agama, akan tetapi dipikirkan
dalam-dalam dipertimbangkan masak-masak baru menetapkan sikap.
7. Toleransi
Secara bahasa toleransi artinya bersabar, menahan diri dan
membiarkan. Toleransi menghendaki agar kerukunan hidup diantara manusia yang
bermacam-macam paham, keyakinan dapat terhindar dari sifat-sifat kaku, bahkan
menjurus pada sikap-sikap permusuhan.
Pada dasarnya, tujuan utama dalam toleransi adalah
terciptanya kerukunan hidup antar manusia, dan dalam agama Islam juga diajarkan
bahkan merupakan sesuatu ajaran yang sangat prinsip diantara ajaran-ajaran yang
lain. Tuuan yang demikian ini merupakan tujuan utama dari agama Islam dimuka
bumi ini dan sesuai pula dengan kata “Islam” yang berarti “damai” yaitu damai
dengan sesama umat manusia.
Perilaku
Tercela
Kitab suci al-Qur’an banyak menerangkan sifat-sifat dan akhlak yang baik atau
terpuji Rasullullah saw. Ketika salah seorang sahabat bertanya kepada siti
Aisyah( istri rasulullah) mengenai bagaimana akhlak rasulullah itu, Siti Aisyah
mengembalikan pertanyaan kepada sahabat nabi tersebebut, “ Bukankah Anda telah
membaca Al-Qur’an?” Aisyah kemudian mengatakan bahwa Qur’an itu mengandung
contoh-contoh tentang akhlak Rasulullah yang sepatut nya dijadikan suri teladan
oleh umat manusia.
Disisi lain, Al-Qur’an juga mengemukakan dan member peringatan tentang
akhlak-akhlak buruk atau tercela yang dapat merusak iman seseorsng dan padas
akhirnya akan merusak dirinya serta kehidupan masyarakat. Akhlak buruk itulah
yang disampaikan oleh rasulullah yang ditunjukkan oleh kaum Quraisy dahulu
untuk memojokkan kebenaran yang disampaikan rasulullah sebagaimana yang
dilakukan oleh tokoh-tokoh Quraisy seperti Abu jalal, Walid bin mugirah, Akhnas
bin syariq, Aswad bin abdi Yaquts. Oleh karena itu, iman merupakan suatu
oengakuan terhadap kebenaran dan harus dipelihara serta di tingkat kan kualitas
nya melalui sikap dan perilaku terpuji.
Beberapa contoh Perilaku
tercela :
A.
Hasud
Dalam bahasa arab, hasud
berati dengki. Dengki yaitu sifat yang mengharapkan agar nikamat orang lain
lenyap atau terhapus. Hal ini terjadi akibat dari rassa iri hati, yakni tidak
senang jjika melihat orang lain mendapat nikmat Allah atau kebahagiaan.
Sifat tercela ini harus di
hindari khusus nya di kalangan generasi muda muslim karena jika teris-menerus
menjadi kebiasaan, akan menghancurkan kebaikan. Orang yang dengki menyimpan
sifat rakus, tamak,dendam, serta rasa permusuhan
Pendengki selalu gelisah
karena hatinya tidak rela jika melihat oranglain mendapat kenikmatan dari Allah
swt. Hal ini akan membahayakan kesehatan rohani maupun jasmani. Dengki juga
mengakibatkan bahaya bagi orang lain karena dapat menimbulkan kebencian dan
permusuhan serta kerusakan.
B.
Ria
Ria berasal dari bahasa
arab yang artinya ‘memperlihatkan’ atau terkenal dengan istilah ‘memerkan’.
Dari segi syarak, Iman Al Hafiz Ibnu Hajar dala kitabnya Fathul Bari
mengatakan bahwa ria ialah ibadah yang dilakukan dengan tujuan atau maksud agar
dapat dilihat orrang lain sehingga memuja pelakunya. Dilihat dari bentuknya ria
ada dua macam yaitu :
1. Ria dalam Niat
Maksudnya adalah berniat sebelum melakukan
pekerjaan agar pekerjaan tersebut di puji oleh orang lain. Padahal niat sangat
menentukan nilai sutu pekerjaan. Jika pekeerjaan baik dengan niat kaaarena
Allah , maka perbuatan itu mempunyai nilai sisi Allah dan jika perbuatan itu
dilakukan karena hal lain seperti ingin mendapat pujian, maka perbuatan itu
tidak memperoleh pahala Allah swt.
Ria yang berkaitan dengan hati paling sulit
untuk diketahui karena yang mengetahui nya hanyalah Allah swt
2. Ria perbuatan
Contoh perbuatan ini adalah seseorang akan
mengerjakan sholat disertai harapan mendapat perhatian, sanjungan, dan pujian
dari orang lain. Orang yang ria dalam salat akan celaka.
Cirri-ciri orang yang mempunyai sifat ria
dalam perbuatan yaitu:
1.Tidak melakukan perbuataan baik seperti
bersedekah bila tidak diliat orang
2.Beribadah hanya sekedar ikut-ikutan. Hal
itu pun dilakukan jika berada di tengah banyak. Sebaliknya, ia akan malas
beribadah bila sedang sendirian.
3.Terlihat tekun dan bertambah motivasinya
dalam beribadah jika mendapat pujian saja. Sebaliknya, mudah menyerah jika
dicela orang.
4.Senantiasa berupaya menampakkan segala
perbuatan baiknya agar diketahui orang banyak.
Sifat ria dapat membahayakan diri sendiri
maupun orang lain. Sifat ria yang membahayakan terhadap diri sendiri
diantaranya ialah :
a.
Selalu muncul ketidakpuasan terhadap apa yang telah dilakukan
b.
Muncul rasa hampa dan senantiasa gelisah ketika berbuat sesuatu
c.
Menyesal melakukan seswuatu ketika orang lain tidak memperhatikan nya
d.
Jiwa akan terganggu karena keluh kesah yang tiada hentinya
Bahaya
ria Akan terlihat ketika orang yang pernah dibantu nya kemudian
diumpatnya,di olok-olok, dan dihina atau dicaci maki oleh yang telah
membantu dengan ria. Dia mencaci maki atau mengungkit-ungkit pemberiannya
karena ingin disanjung dan dipuji atau karena tidak tercapai harapan sesuai
dengan apa yang dikehendakinya sehingga orang yang dicaci-maki itu akan tersinggungdan
akhirnya terjadilah perselihan dan permusuhan diantara keduanya. Oleh karena
itu, perbuataan ria sangat merugikan karena Allah tidak akan menerima dan
member pahala atas perbuataan nya. Hadist nabi Muhammad saw. Yang artinya Abu
hurairah ra. Mengatakan bahwa nabi Muhammad saw bersabda, “Berfirman Allah
swt., “ Aku adalah yang paling tidak membutuhkan sekutu. Barang siapa yang
mengerjakan sesuatu amal saleh, tetapi di dalam amal itu dia menyebutkan-Ku
dengan selain-Ku, maka Aku tinggalkan diasan sekutunya itu.” (H.R. Muslim dan
Ibnu Majah)
Begitulah
bahaya sifat ria, bahkan itu dapat dikatakan syirik khafi yang artinya
syirik ringan karena mengaitkan niat untuk melakukan sesuatu perbuataan kepaada
sesuatu selain kepada Allah swt.
C.
Aniaya
Aniaya dalam bahsa arab
disebut Zalim yang berarti melampaui batas,keterlaluan, atau menempatkan
sesuatu seperti mengucapakan,berindak,atau beritikad yang tidak pada tempatnya.
Kezaliman dapat diartikan perbuataan yang melampaui batas-batas kemanusiaan dan
menantang atau menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan Allah swt.
D.
Diskriminasi
Diskriminasi berasal dari
bahasa inggris yaitu discrimination yang artinya ‘Pembedaan Perlakuan’. Dalam
bahasa Arab diskriminasi disebut juga dengan “tafriq”. dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, diskriminassi berarti perbedaan perlakuaan terhadap sesama
warga (Negara) berdasarkan ras, suku, warna kulit dan lain-lain.
Beberapa macam perlakuan
diskriminasi antara lain yaitu :
1. Diskriminasi Kelamin,
yaitu pembedaan sikap dan perlakuan terhadap orang berdasarkanjenis kelamin
2. Diskriminasi Ras yaitu
pembedaan berdasarkan asal bangsa yang menganggap bahwa ras yang satu lebih
hebat daripada ras yang lain.
3. Diskriminasi
Sosial, yaitu pembedaan orang terhaadap sesame warga bedasarkan status social
ny, seperti kaya dan miskin, bangsawan dan rakyat jelat,atau suatu agama dengan
agama yang lain.
4. Diskriminasi Warna
Kulit, yaitu pembedaan berdasarkan warna kulit. Misalnya, orang berkulit putih
dianggap lebih terhormat atau lebih unggul daripada orang berkulit hitam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar