Rabu, 24 September 2014




Sebagian besar dari kita akan berkata bahwa : Ulama adalah orang yang memiliki wawasan dalam ilmu agama, yaitu orang yang mengerti dan hafal Al Quran, Hadits, ilmu Fikih, hafal berbagai macam doa, dan juga bisa jadi adalah orang yang pintar berceramah.

Malahan ada yang melihat sosok seorang ulama dari penampilan fisiknya. Yaitu seorang pria tua, berjenggot lebat, berbaju gamis dan sorban, serta kemana-mana selalu dicium tangannya oleh para santrinya.

Dalam sudut pandang tertentu, bisa jadi itu benar. Tapi bisa jadi kita sedang mengkerdilkan esensi dari kata “ulama” itu sendiri.

Jika kita merujuk kepada Al Quran, maka kita akan menemui bahwa kata ulama sesungguhnya memiliki makna yang jauh lebih luas dan mendalam.

Kata ulama dalam bahasa Arab berasal dari bentuk tunggal “alim” yang berarti : ”Orang yang berilmu”.

Pertanyaannya : Ilmu apakah yang dimaksud?

Segala ilmu yang memuat rahasia alam semesta, atau hanya terbatas dalam ilmu agama?

Mari kita merujuk kepada ayat-ayat Al Quran!

Tidakkah kamu memperhatikan bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Pengampun. (QS Al Fathir [35] : 27-28)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar