Minggu, 29 Juni 2014

ULAMA DUNIA:Mengharamkan kezhaliman.

(يَا عِبَادِيْ إِنِّيْ حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِيْ وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمَاً فَلا تَظَالَمُوْا،

Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezhaliman atas diri-Ku. Dan Aku menjadikannya sebagai hal yang haram dilakukan diantara kalian, maka janganlah kalian saling menzhalimi.

يَا عِبَادِيْ كُلُّكُمْ ضَالٌّ إِلاَّ مَنْ هَدَيْتُهُ فَاسْتَهْدُوْنِي أَهْدِكُمْ،

Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua adalah orang yang tersesat kecuali yang Aku beri petunjuk. Maka mintalah petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi kalian petunjuk.

يَاعِبَادِيْ كُلُّكُمْ جَائِعٌ إِلاَّ مَنْ أَطْعَمْتُهُ فاَسْتَطْعِمُونِي أُطْعِمْكُمْ،

Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua adalah orang yang kelaparan kecuali yang Aku beri makan. Maka mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi kalian makan.

يَا عِبَادِيْ كُلُّكُمْ عَارٍ إِلاَّ مَنْ كَسَوْتُهُ فَاسْتَكْسُوْنِيْ أَكْسُكُمْ،

Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua adalah orang yang telanjang kecuali orang yang Aku beri pakaian. Maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi kalian pakaian.

يَا عِبَادِيْ إِنَّكُمْ تُخْطِئُوْنَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعَاً فَاسْتَغْفِرُوْنِيْ أَغْفِرْ لَكُمْ،

Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua adalah orang yang melakukan kesalahan di sepanjang  malam dan siang. Dan Aku mengampuni dosa-dosa seluruhnya. Maka mintalah ampunan kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuni kalian.

يَا عِبَادِيْ إِنَّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوْا ضَرِّيْ فَتَضُرُّوْنِيْ وَلَنْ تَبْلُغُوْا نَفْعِيْ فَتَنْفَعُوْنِيْ،

Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian tidak akan dapat meraih bahaya dari-Ku, kemudian menimpakannya pada-Ku. Kalian juga tidak akan dapat meraih manfaat dari-Ku, lalu memberikannya kepada-Ku.

يَاعِبَادِيْ لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوْا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ ذَلِكَ فَيْ مُلْكِيْ شَيْئَاً.

Wahai hamba-hamba-Ku, seandainya orang-orang terdahulu dan sekarang dari kalian, baik kalangan manusia dan jin, seluruhnya bertaqwa sebagaimana taqwanya hati orang yang paling bertaqwa diantara kalian, maka hal tersebut tidak akan menambahkan kekuasaan-Ku sedikitpun.

يَا عِبَادِيْ لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوْا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِيْ شَيْئَاً،

Wahai hamba-hamba-Ku, seandainya orang-orang terdahulu dan sekarang dari kalian, baik kalangan manusia dan jin, seluruhnya berbuat jahat sebagaimana jahatnya hati orang yang paling jahat diantara kalian, maka hal tersebut tidak akan mengurangi kekuasaan-Ku sedikitpun.

يَا عِبَادِيْ لَوْ أنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوْا فِيْ صَعِيْدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُوْنِيْ فَأَعْطَيْتُ كُلَّ وَاحِدٍ مَسْأَلَتَهُ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِيْ إِلاَّ كَمَا يَنْقُصُ المِخْيَطُ إَذَا أُدْخِلَ البَحْرَ،

Wahai hamba-hamba-Ku, seandainya orang-orang terdahulu dan sekarang dari kalian, baik kalangan manusia dan jin, seluruhnya berdiri di sebuah bukit, lalu semuanya meminta sesuatu kepada-Ku, dan Aku penuhi keinginan mereka semuanya, maka hal tersebut tidaklah mengurangi sedikit pun apa yang ada di sisi-Ku, kecuali hanya seperti berkurangnya air laut jika sebuah jarum dicelupkan ke dalamnya.

يَا عِبَادِيْ إِنَّمَا هِيَ أَعْمَالُكُمْ أُحْصِيْهَا لَكُمْ ثُمَّ أُوَفِّيْكُمْ إِيَّاهَا فَمَنْ وَجَدَ خَيْرَاً فَليَحْمَدِ اللهَ وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ فَلاَ يَلُوْمَنَّ إِلاَّ نَفْسَهُ) رواه مسلم


Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya itu semua adalah amalan kalian. Aku menghitungnya dan menyempurnakan balasannya untuk kalian.
Maka barangsiapa yang  mendapatkan kebaikan, hendaknya dia memuji Allah. Dan barangsiapa yang mendapatkan selain itu, maka janganlah dia mencela kecuali dirinya sendiri” (HR. Muslim)

  •  Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meriwayatkan langsung dari Allah Ta’ala tanpa perantara. Sedangkan Al Qur’an turun kepada Nabi dengan perantara Jibril sebagaimana firman Allah Ta’ala :

نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ (193) عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ (194) بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ

“Ruhul Amin (Jibril) turun membawa Al Qur’an. Kepada hatimu agar engkau termasuk orang yang memberi peringatan. Dengan bahasa arab yang jelas” (QS. Asy Syu’araa : 193-195)
  • Seandainya lafazh hadits qudsi berasal dari Allah, tentu tiada beda antara hadits qudsi dengan Al Qur’an. Karena berdasarkan pengandaian ini, maka keduanya sama-sama kalamullah, firman Allah. Jika hal pokoknya sama, tentu hukum yang berlaku bagi keduanya sama. Artinya, Al Qur’an sama dengan hadits qudsi.
-          Al Qur’an itu terjaga di sisi Allah Ta’ala. Allah berfirman,

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan adz dzikra (Al Qur’an) dan sesungguhnya Kami-lah yang menjaganya” (QS. Al Hijr : 9)..//Ahmad fuadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar