(يَا عِبَادِيْ إِنِّيْ حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِيْ وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمَاً فَلا تَظَالَمُوْا،
“Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku
mengharamkan kezhaliman atas diri-Ku. Dan Aku menjadikannya sebagai hal
yang haram dilakukan diantara kalian, maka janganlah kalian saling
menzhalimi.
يَا عِبَادِيْ كُلُّكُمْ ضَالٌّ إِلاَّ مَنْ هَدَيْتُهُ فَاسْتَهْدُوْنِي أَهْدِكُمْ،
Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua adalah
orang yang tersesat kecuali yang Aku beri petunjuk. Maka mintalah
petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi kalian petunjuk.
يَاعِبَادِيْ كُلُّكُمْ جَائِعٌ إِلاَّ مَنْ أَطْعَمْتُهُ فاَسْتَطْعِمُونِي أُطْعِمْكُمْ،
Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua adalah orang yang
kelaparan kecuali yang Aku beri makan. Maka mintalah makan kepada-Ku,
niscaya Aku akan memberi kalian makan.
يَا عِبَادِيْ كُلُّكُمْ عَارٍ إِلاَّ مَنْ كَسَوْتُهُ فَاسْتَكْسُوْنِيْ أَكْسُكُمْ،
Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua adalah orang yang
telanjang kecuali orang yang Aku beri pakaian. Maka mintalah pakaian
kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi kalian pakaian.
يَا عِبَادِيْ إِنَّكُمْ تُخْطِئُوْنَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعَاً فَاسْتَغْفِرُوْنِيْ أَغْفِرْ لَكُمْ،
Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua adalah orang yang
melakukan kesalahan di sepanjang malam dan siang. Dan Aku mengampuni
dosa-dosa seluruhnya. Maka mintalah ampunan kepada-Ku, niscaya Aku akan
mengampuni kalian.
يَا عِبَادِيْ إِنَّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوْا ضَرِّيْ فَتَضُرُّوْنِيْ وَلَنْ تَبْلُغُوْا نَفْعِيْ فَتَنْفَعُوْنِيْ،
Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian tidak akan
dapat meraih bahaya dari-Ku, kemudian menimpakannya pada-Ku. Kalian juga
tidak akan dapat meraih manfaat dari-Ku, lalu memberikannya kepada-Ku.
يَاعِبَادِيْ لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوْا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ ذَلِكَ فَيْ مُلْكِيْ شَيْئَاً.
Wahai hamba-hamba-Ku, seandainya orang-orang terdahulu
dan sekarang dari kalian, baik kalangan manusia dan jin, seluruhnya
bertaqwa sebagaimana taqwanya hati orang yang paling bertaqwa diantara
kalian, maka hal tersebut tidak akan menambahkan kekuasaan-Ku
sedikitpun.
يَا عِبَادِيْ لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوْا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِيْ شَيْئَاً،
Wahai hamba-hamba-Ku, seandainya orang-orang terdahulu
dan sekarang dari kalian, baik kalangan manusia dan jin, seluruhnya
berbuat jahat sebagaimana jahatnya hati orang yang paling jahat diantara
kalian, maka hal tersebut tidak akan mengurangi kekuasaan-Ku
sedikitpun.
يَا عِبَادِيْ لَوْ أنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوْا فِيْ صَعِيْدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُوْنِيْ فَأَعْطَيْتُ كُلَّ وَاحِدٍ مَسْأَلَتَهُ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِيْ إِلاَّ كَمَا يَنْقُصُ المِخْيَطُ إَذَا أُدْخِلَ البَحْرَ،
Wahai hamba-hamba-Ku, seandainya orang-orang terdahulu
dan sekarang dari kalian, baik kalangan manusia dan jin, seluruhnya
berdiri di sebuah bukit, lalu semuanya meminta sesuatu kepada-Ku, dan
Aku penuhi keinginan mereka semuanya, maka hal tersebut tidaklah
mengurangi sedikit pun apa yang ada di sisi-Ku, kecuali hanya seperti
berkurangnya air laut jika sebuah jarum dicelupkan ke dalamnya.
يَا عِبَادِيْ إِنَّمَا هِيَ أَعْمَالُكُمْ أُحْصِيْهَا لَكُمْ ثُمَّ أُوَفِّيْكُمْ إِيَّاهَا فَمَنْ وَجَدَ خَيْرَاً فَليَحْمَدِ اللهَ وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ فَلاَ يَلُوْمَنَّ إِلاَّ نَفْسَهُ) رواه مسلم
Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya itu semua adalah amalan kalian. Aku menghitungnya dan menyempurnakan balasannya untuk kalian.
Maka barangsiapa yang mendapatkan kebaikan, hendaknya
dia memuji Allah. Dan barangsiapa yang mendapatkan selain itu, maka
janganlah dia mencela kecuali dirinya sendiri” (HR. Muslim)
- Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meriwayatkan langsung dari Allah Ta’ala tanpa perantara. Sedangkan Al Qur’an turun kepada Nabi dengan perantara Jibril sebagaimana firman Allah Ta’ala :
نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ (193) عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ (194) بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ
“Ruhul Amin (Jibril) turun membawa Al Qur’an. Kepada
hatimu agar engkau termasuk orang yang memberi peringatan. Dengan bahasa
arab yang jelas” (QS. Asy Syu’araa : 193-195)
- Seandainya lafazh hadits qudsi berasal dari Allah, tentu tiada beda antara hadits qudsi dengan Al Qur’an. Karena berdasarkan pengandaian ini, maka keduanya sama-sama kalamullah, firman Allah. Jika hal pokoknya sama, tentu hukum yang berlaku bagi keduanya sama. Artinya, Al Qur’an sama dengan hadits qudsi.
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan adz dzikra (Al Qur’an) dan sesungguhnya Kami-lah yang menjaganya” (QS. Al Hijr : 9)..//Ahmad fuadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar