وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُم مِّن قَرْنٍ هُمْ أَحْسَنُ أَثَاثًا وَرِءْيًا
ULAMA DUNIA:Kebersihan Hati.
"Berapa banyak umat yang telah Kami
binasakan sebelum mereka, sedang mereka adalah lebih bagus alat rumah
tangganya dan lebih sedap dipandang mata." (Maryam: 74).
Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي اْلأَرْضِ فَيَنظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ كَانُوا أَكْثَرَ مِنْهُمْ وَأَشَدَّ قُوَّةً وَءَاثَارًا فِي اْلأَرْضِ فَمَآأَغْنَى عَنْهُم مَّاكَانُوا يَكْسِبُون.
"Maka apakah mereka tidak mengadakan
perjalanan di muka bumi lalu memperhatikan bagaimana kesudahan
orang-orang yang sebe-lum mereka. Orang-orang sebelum mereka itu lebih
hebat kekuatan-nya dan (lebih banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi,
maka apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka." (Al-Mu`-min: 82).
Dua ayat di atas, cukuplah memberikan
penjelasan dan infor-masi kepada kita bahwa segala sesuatu yang mereka
usahakan dan mereka nikmati ternyata tidak berguna dan tidak dapat
me-nyelamatkan mereka.
keindahan batin dan keselamatan hati meru-pakan dasar dan pondasi keberuntungan di dunia dan di Hari Kiamat kelak. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
keindahan batin dan keselamatan hati meru-pakan dasar dan pondasi keberuntungan di dunia dan di Hari Kiamat kelak. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
يَابَنِى ءَادَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْءَاتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ ءَايَاتِ ِالله لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ
"Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah
menurunkan pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk
perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang baik. Yang demikian itu adalah
sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu
ingat." (Al-A'raf: 26).
Sesungguhnya perkara hati merupakan perkara
agung dan kedudukannya pun sangat mulia, sehingga Allah Subhanahu
Wata’ala menurunkan kitab-kitab suciNya untuk memperbaiki hati, dan Dia
utus para Rasul untuk menyucikan hati, membersihkan, dan
memperindah-nya. Demikianlah Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
يَآأَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang
kepadamu pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit
(yang berada) da-lam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang
yang beriman." (Yunus: 57).
Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
لَقَدْ مَنَّ ِالله عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولاً مِّنْ أَنفُسِهِمْ يَتْلُوا عَلَيْهِمْ ءَايَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا مِن قَبْلُ لَّفِي ضَلاَلٍ مُّبِينٍ
"Sungguh Allah telah memberi karunia
kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka
seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada
mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan
kepada mereka al-Kitab dan al-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum
(keda-tangan Nabi) itu, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata." (Ali Imran: 164).
إِنَّ الله لاَ يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَادِكُمْ وَلاَ إِلَى صُوَرِكُمْ وَلٰكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ، وَأَشَارَ بِأَصَابِعِهِ إِلَى صَدْرِهِ.
"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada
jasadmu, dan tidak pula kepada bentukmu, akan tetapi Dia melihat kepada
hati kamu, kemu-dian menunjuk ke dadanya dengan telunjuknya." (HR. Muslim, no. 2564).
Bahkan, mayoritas ulama berkeyakinan bahwa
siapa saja yang dipaksa untuk menyatakan "kekufuran", maka ia tidak
berdosa selagi hatinya masih tetap teguh beriman kepada Islam dan tetap
dalam kondisi tenang beriman, sebagaimana FirmanNya :
مَن كَفَرَ بلله مِن بَعْدِ إِيمَانِهِ إِلاَّ مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنٌّ بِاْلإِيمَانِ وَلَكِن مَّن شَرَحَ بِالْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِّنَ ِالله وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمُُ . ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ اسْتَحَبُّوا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا عَلَى اْلأَخِرَةِ وَأَنَّ الله َ لاَيَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
"Barangsiapa yang kafir kepada Allah
sesudah dia beriman (maka dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang
yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (maka dia
tidak ber-dosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk
keka-firan, maka kemurkaan Allah menimpanya dan dia mendapat azab yang
besar. Yang demikian itu disebabkan karena mereka mencintai kehidupan
dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk
kepada kaum yang kafir." (An-Nahl: 106-107).
Ayat ini diturunkan, sebagaimana pendapat
mayoritas ahli tafsir adalah berkenaan dengan kejadian yang menimpa
Ammar bin Yasir, manakalah ia masuk Islam, ia mendapat siksaan dari
orang-orang kafir Quraisy di Makkah sehingga ia mau mengucapkan ka-limat
kekufuran kepada Allah dan cacian kepada Nabi Muhammad Sallallahu
‘Alaihi Wasallam. Di lain kesempatan peristiwa tersebut ia laporkan
kepada Rasu-lullah sambil menangis.
قَالَ: كَيْفَ تَجِدُ قَلْبَكَ؟ قَالَ: مُطْمَئِنًّا بِالْإِيْمَانِ. قَالَ: إِنْ عَادُوْا فَعُدْ.
"... maka Nabi bersabda, 'Bagaimana
kondisi hatimu?' Ia menjawab, 'Aku masih tenang dalam beriman.' Maka
Nabi bersabda (untuk menggembirakannya dan memberinya kemudahan), 'Kalau
mereka kembali menyiksa, maka silahkan lakukan lagi'." (HR. al-Hakim, 2/357).
Di dalam sebuah hadits yang lain, Rasulullah
Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda sebagaimana yang telah diriwayatkan
oleh Imam Ahmad yang bersumber dari Anas bin Malik,
لَا يَسْتَقِيْمُ إِيْمَانُ عَبْدٍ حَتَّى يَسْتَقِيْمَ قَلْبُهُ.
"Iman seseorang tidak akan lurus (benar) sebelum hatinya lurus." (HR. Ahmad, no. 13079).
لَا، وَمُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ.
"Tidak, demi Dzat yang membolak-balikkan hati."
Dan di antara doa beliau adalah,
Dan di antara doa beliau adalah,
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ.
يَوْمَ لاَيَنفَعُ مَالٌ وَلاَبَنُونَ إِلاَّ مَنْ أَتَى ِالله بِقَلْبٍ سَلِيم
"Di hari yang mana harta dan anak-anak
laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan
hati yang bersih." (Asy-Syu'ara` : 88 - 89).
Dengan demikian, marilah kita
bersungguh-sungguh dalam menjaga hati dan senantiasa mengawasinya, di
mana dan kapan saja waktunya, karena ia satu-satunya anggota tubuh kita
yang paling besar bahayanya, paling mudah pengaruhnya, dan paling sulit
mengurus dan memperbaikinya.
اللهم أَصْلِحْ شَأْنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَاهْدِهِمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيْمَ، اللهم ارْزُقْهُمْ رِزْقًا مُبَارَكًا طَيِّبًا. اللهم أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ.
فَاتَّقُوا الله عِبَادَ ِالله ، وَخُذُوْا بِالْأَسْبَابِ الَّتِيْ تَحْيَى بِهَا الْقُلُوْبُ قَبْلَ أَنْ تَقْسُوَ وَتَمُوْتَ، فَإِنَّ ذلك مَنَاطُ سَعَادَتِكُمْ أَوْ شَقَائِكُمْ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ ِالله لِيْ وَلَكُمْ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Rasulullah a bersabda :
لَقَلْبُ ابْنِ آدَمَ أَشَدُّ انْقِلَابًا مِنَ الْقِدْرِ إِذَا اجْتَمَعَتْ غَلْيًا.
"Sungguh, hati anak Adam (manusia) itu
sangat (mudah) berbolak-balik daripada bejana apabila ia telah penuh
dalam keadaan mendidih." (HR. Ahmad, no. 24317).
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِمَن كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ
"Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat peri-ngatan bagi orang-orang yang mempunyai hati
atau yang menggu-nakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya." (Qaf : 37).
ِالله نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ
كِتَابًا مُّتَشَابِهًا مَّثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ
يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى
ذِكْرِ ِالله ذَلِكَ هُدَى ِالله يَهْدِي بِهِ مَن يَشَآءُ وَمَن يُضْلِل
ِالله فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ
"Allah telah menurunkan perkataan yang
paling baik (yaitu) al-Qur`an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi
berulang-ulang, kulit orang-orang yang takut kepada Rabbnya, gemetar
karenanya, kemudian kulit dan hati mereka menjadi tenang di waktu
mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki
siapa yang dikehendakiNya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka
tidak ada seorang pemberi petunjuk pun baginya." (Az-Zumar: 23).
Dan masih banyak lagi ayat-ayat al-Qur`an
yang menunjuk-kan demikian. Ini menunjukkan bahwa al-Qur`an adalah
sesuatu yang paling agung yang dapat melembutkan hati, bagi yang
mem-baca, mendengarkan, dan merenungkannya, serta mengamalkan-nya dalam
prilaku kehidupan sehari-hari.
فَكَأَيِّن مِّن قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا وَهِيَ ظَالِمَةٌ فَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوشِهَا وَبِئْرٍ مُّعَطَّلَةٍ وَقَصْرٍ مَّشِيدٍ . أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي اْلأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَآ أَوْ ءَاذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا فَإِنَّهَا لاَتَعْمَى اْلأَبْصَارُ وَلَكِن تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ
"Berapalah banyaknya kota yang Kami telah
membinasakannya, yang penduduknya dalam keadaan zhalim, maka
(tembok-tembok) kota itu roboh menutupi atap-atapnya, dan (berapa banyak
pula) sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi. Maka
apa-kah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati
yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan
itu mereka dapat mendengar? Karena sesung-guhnya bukanlah mata itu yang
buta, tetapi yang buta, ialah hati yang berada di dalam dada." (Al-Hajj: 45 - 46).
Kemudian di antara yang dapat menenangkan
hati adalah dengan banyak mengingat Allah Subhanahu Wata’ala dalam
situasi dan kondisi apa pun. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ الله وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman
itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, maka gemetarlah hati
mereka, dan apa-bila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, maka
bertambahlah iman mereka (karenanya), dan kepada Rabb merekalah mereka
ber-tawakal." (Al-Anfal: 2).
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ الله أَلاَبِذِكْر ِالله تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
mereka menjadi ten-teram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (Ar-Rad: 28).
Dan termasuk penjagaan hati adalah menerima
secara total setiap perintah Allah Subhanahu Wata’ala dan mengamalkannya
serta menjauhi setiap laranganNya. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
وَإِذَا مَآأُنزِلَتْ سُورَةٌ فَمِنْهُم مَّن يَقُولُ أَيُّكُمْ زَادَتْهُ هذه إِيمَانًا فَأَمَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا فَزَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَهُمْ يَسْتَبْشِرُونَ . وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَى رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ
"Dan apabila diturunkan suatu surat, maka
di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata, 'Siapa di
antara kamu yang ber-tambah imannya dengan (turunnya) surat ini?' Adapun
orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, sedang mereka
merasa gembira. Dan adapun orang yang di dalam hati mereka ada penyakit,
maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, di samping
keka-firannya (yang telah ada), dan mereka mati dalam keadaan kafir." (At-Taubah: 124 - 125).
Dan Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
Dan Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
وَإِذَا مَآأُنزِلَتْ سُورَةٌ نَّظَرَ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ هَلْ يَرَاكُم مِّنْ أَحَدٍ ثُمَّ انْصَرَفُوا صَرَفَ الله قُلُوبَهُم بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لاَيَفْقَهُونَ
"Dan apabila diturunkan satu surat,
sebagian mereka memandang kepada sebagian yang lain (sambil berkata),
'Adakah seorang dari (orang-orang Muslimin) yang melihat kamu?' Sesudah
itu pun me-reka pergi. Allah telah memalingkan hati mereka disebabkan
mereka adalah kaum yang tidak mengerti." (At-Taubah: 127).
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلاَتَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلاَتُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا
"Dan bersabarlah kamu bersama dengan
orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharap
WajahNya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena)
mengha-rapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu
mengi-kuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami,
serta menuruti hawa nafsunya, dan keadaannya itu melewati batas." (Al-Kahfi: 28).//Ahmad fuadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar