Senin, 30 Juni 2014
ULAMA DUNIA:Beriman dan beramal sholeh.وَبَشِّرِ
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّٰتٍ
تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ ۖ كُلَّمَا رُزِقُوا۟ مِنْهَا مِن
ثَمَرَةٍ رِّزْقًا ۙ قَالُوا۟ هَٰذَا ٱلَّذِى رُزِقْنَا مِن قَبْلُ ۖ
وَأُتُوا۟ بِهِۦ مُتَشَٰبِهًا ۖ وَلَهُمْ فِيهَآ أَزْوَٰجٌ مُّطَهَّرَةٌ ۖ
وَهُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ
Dan sampaikanlah
berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi
mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya.
Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka
mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka
diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada
isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.
QS. Al-Baqarah [2]
كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِٱللَّهِ وَكُنتُمْ أَمْوَٰتًا فَأَحْيَٰكُمْ ۖ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Mengapa kamu kafir
kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu,
kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian
kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?
QS. An-Nisa' [4]
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ
سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ
فِيهَآ أَبَدًا ۖ لَّهُمْ فِيهَآ أَزْوَٰجٌ مُّطَهَّرَةٌ ۖ
وَنُدْخِلُهُمْ ظِلًّا ظَلِيلًا
Dan orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang shaleh, kelak akan Kami
masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai;
kekal mereka di dalamnya; mereka di dalamnya mempunyai isteri-isteri
yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman.
QS. Al-'A`raf [7]
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَا
نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَآ أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلْجَنَّةِ ۖ
هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ
orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, Kami tidak memikulkan
kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya,
mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.
QS. Yunus [10]
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ
يَهْدِيهِمْ رَبُّهُم بِإِيمَٰنِهِمْ ۖ تَجْرِى مِن تَحْتِهِمُ
ٱلْأَنْهَٰرُ فِى جَنَّٰتِ ٱلنَّعِيمِ
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi
petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya, di bawah mereka mengalir
sungai-sungai di dalam surga yang penuh kenikmatan.
QS. Hud [11]
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ
وَأَخْبَتُوٓا۟ إِلَىٰ رَبِّهِمْ أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلْجَنَّةِ ۖ هُمْ
فِيهَا خَٰلِدُونَ
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh dan merendahkan
diri kepada Tuhan mereka, mereka itu adalah penghuni-penghuni surga;
mereka kekal di dalamnya.
QS. 'Ibrahim [14]
وَأُدْخِلَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟
ٱلصَّٰلِحَٰتِ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ
فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ ۖ تَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلَٰمٌ
Dan dimasukkanlah
orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga yang mengalir
di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dengan seizin Tuhan
mereka. Ucapan penghormatan mereka dalam surga itu ialah "salaam".
QS. Al-Kahf [18]
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّٰتُ ٱلْفِرْدَوْسِ نُزُلًا
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal,
QS. Al-Haj [22]
إِنَّ ٱللَّهَ يُدْخِلُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟
وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ ۚ
إِنَّ ٱللَّهَ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ
Sesungguhnya Allah
memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke
dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Sesungguhnya
Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.
QS. Al-Haj [22]
إِنَّ ٱللَّهَ يُدْخِلُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟
وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ
يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٍ وَلُؤْلُؤًا ۖ وَلِبَاسُهُمْ
فِيهَا حَرِيرٌ
Sesungguhnya Allah
memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam
surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Di surga itu mereka
diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan
pakaian mereka adalah sutera.
QS. Al-Haj [22]
ٱلْمُلْكُ يَوْمَئِذٍ لِّلَّهِ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ ۚ فَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فِى جَنَّٰتِ ٱلنَّعِيمِ
Kekuasaan di hari
itu ada pada Allah, Dia memberi keputusan di antara mereka. Maka
orang-orang yang beriman dan beramal saleh adalah di dalam surga yang
penuh kenikmatan.
QS. Al-`Ankabut [29]
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ
لَنُبَوِّئَنَّهُم مِّنَ ٱلْجَنَّةِ غُرَفًا تَجْرِى مِن تَحْتِهَا
ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَا ۚ نِعْمَ أَجْرُ ٱلْعَٰمِلِينَ
Dan orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan
Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surga,
yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya.
Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal,
QS. Luqman [31]
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَهُمْ جَنَّٰتُ ٱلنَّعِيمِ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, bagi mereka surga-surga yang penuh kenikmatan,
QS. As-Sajdah [32]
أَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَلَهُمْ جَنَّٰتُ ٱلْمَأْوَىٰ نُزُلًۢا بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
Adapun orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka bagi mereka jannah tempat
kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang mereka kerjakan.
QS. Ash-Shuraa [42]
تَرَى ٱلظَّٰلِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا كَسَبُوا۟
وَهُوَ وَاقِعٌۢ بِهِمْ ۗ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟
ٱلصَّٰلِحَٰتِ فِى رَوْضَاتِ ٱلْجَنَّاتِ ۖ لَهُم مَّا يَشَآءُونَ عِندَ
رَبِّهِمْ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَضْلُ ٱلْكَبِيرُ
Kamu lihat
orang-orang yang zalim sangat ketakutan karena kejahatan-kejahatan yang
telah mereka kerjakan, sedang siksaan menimpa mereka. Dan orang-orang
yang beriman serta mengerjakan amal saleh (berada) di dalam taman-taman
surga, mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Tuhan mereka.
Yang demikian itu adalah karunia yang besar.
QS. Ash-Shuraa [42]
إِن يَشَأْ يُسْكِنِ ٱلرِّيحَ فَيَظْلَلْنَ رَوَاكِدَ عَلَىٰ ظَهْرِهِۦٓ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ
Jika Dia
menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu
terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
tanda-tanda (kekuasaannya) bagi setiap orang yang banyak bersabar dan
banyak bersyukur,
QS. Muhammad [47]
إِنَّ ٱللَّهَ يُدْخِلُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟
وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ ۖ
وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ
ٱلْأَنْعَٰمُ وَٱلنَّارُ مَثْوًى لَّهُمْ
Sesungguhnya Allah
memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke dalam jannah yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang kafir
bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang.
Dan jahannam adalah tempat tinggal mereka.
QS. Al-Buruj [85]
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ
لَهُمْ جَنَّٰتٌ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ ۚ ذَٰلِكَ ٱلْفَوْزُ
ٱلْكَبِيرُ
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi
mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; itulah
keberuntungan yang besar.Amin....ya robb..//Ahmad fuadi.
ULAMA DUNIA:ciri-ciri orang yang beriman Allah ta’ala berfirman ,
apabila disebutkan tentang kebesaran dan kekuasaan-Nya dan ancaman hukuman yang akan ditimpakan kepada orang-orang yang durhaka kepada-Nya maka hati mereka pun merasa takut
Iman mengalami penambahan dan pengurangan. Ada yang bertanya,Dengan apa penambahannya Beliau menjawab,Apabila kita mengingat Allah ‘azza wa jalla dan memuji-Nya maka itulah penambahannya. Apabila kita lupa dan lalai maka itulah pengurangannya
Orang-orang munafik itu tidak pernah sedikit pun meresap dzikir kepada Allah ke dalam hatinya pada saat mereka melakukan amal-amal yang diwajibkan-Nya. Mereka sama sekali tidak mengimani ayat-ayat Allah. Mereka juga tidak bertawakal [kepada Allah]. Mereka tidak mengerjakan sholat apabila dalam keadaan tidak bersama orang. Mereka pun tidak menunaikan zakat dari harta-harta mereka. Oleh sebab itulah Allah mengabarkan bahwasanya mereka itu memang bukan termasuk golongan orang-orang yang beriman
Ketika menjelaskan makna dari ‘apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka bertambahlah imannya Di dalamnya terkandung dalil bahwasanya seringkali seorang lebih banyak mendapatkan faidah karena bacaan [al-Qur'an] oleh orang lain daripada bacaan oleh dirinya sendiri…
bahwa dari ayat di atas bisa disimpulkan bahwa ciri-ciri orang beriman itu antara lain:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا
ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ
آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Orang-orang yang beriman itu adalah orang-orang yang apabila
disebutkan nama Allah maka bergetarlah hati mereka. Apabila dibacakan
kepada mereka ayat-ayat-Nya maka bertambahlah keimanan mereka. Dan
mereka hanya bertawakal kepada Rabb mereka.” (QS. Al-Anfal: 2)apabila disebutkan tentang kebesaran dan kekuasaan-Nya dan ancaman hukuman yang akan ditimpakan kepada orang-orang yang durhaka kepada-Nya maka hati mereka pun merasa takut
Iman mengalami penambahan dan pengurangan. Ada yang bertanya,Dengan apa penambahannya Beliau menjawab,Apabila kita mengingat Allah ‘azza wa jalla dan memuji-Nya maka itulah penambahannya. Apabila kita lupa dan lalai maka itulah pengurangannya
Orang-orang munafik itu tidak pernah sedikit pun meresap dzikir kepada Allah ke dalam hatinya pada saat mereka melakukan amal-amal yang diwajibkan-Nya. Mereka sama sekali tidak mengimani ayat-ayat Allah. Mereka juga tidak bertawakal [kepada Allah]. Mereka tidak mengerjakan sholat apabila dalam keadaan tidak bersama orang. Mereka pun tidak menunaikan zakat dari harta-harta mereka. Oleh sebab itulah Allah mengabarkan bahwasanya mereka itu memang bukan termasuk golongan orang-orang yang beriman
Ketika menjelaskan makna dari ‘apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka bertambahlah imannya Di dalamnya terkandung dalil bahwasanya seringkali seorang lebih banyak mendapatkan faidah karena bacaan [al-Qur'an] oleh orang lain daripada bacaan oleh dirinya sendiri…
bahwa dari ayat di atas bisa disimpulkan bahwa ciri-ciri orang beriman itu antara lain:
- Merasa takut kepada-Nya ketika mengingat-Nya, yang dengan sebab itulah maka dia akan melakukan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya
- Bertambahnya keimanan mereka tatkala mendengar dibacakannya al-Qur’an
- Menyerahkan segala urusan dan bersandar kepada Allah semata
ULAMA DUNIA:Mengingatkan Manusia Firman Allah swt
وَاذْكُرْ عِبَادَنَا إبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ أُولِي الْأَيْدِي وَالْأَبْصَارِ(45)
إِنَّا أَخْلَصْنَاهُمْ بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّارِ(46)
Artinya: “dan
ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub yang mempunyai
perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. (45) Sesungguhnya
Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka)
akhlak yang Tinggi Yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri
akhirat”(46). (Qs. As-Shad: 46)/Semoga kita selalu dilindungi ALLAH swt Amin.....//Ahmad fuadi.
Minggu, 29 Juni 2014
ULAMA DUNIA:Para Wali Allah jika melihat mereka mengingatkan kita kepada Allah
Dari Amru Ibnul Jammuh, katanya:
َعْنَع ْمُرْب وُنْلا َجُّمِحوَق َلا :َأَّنُهَس ِمَع َرُسَلوِللها َص َّىلُللها َع َلْيِه َوَسَّلَمَي ُقُلو :َقَلاُللها َع َّزَوَجَّل :ِإَّنَأ ْوِلِئآيِم ىْنِع َبِداَو ىَأِحَّبِئا ىِمْنَخ ْلِقَّلا ىِذَني ْذَأَو ىِرْكِذِب َنوُرُكْذَيُكُرِب ِذْكِرِهْم.
“Ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Allah berfirman: “Sesungguhnya hamba-hambaKu, wali-waliKu adalah orang-orang yang Aku sayangi. Mereka selalu mengingatiKu dan Akupun mengingat mereka.
Dari Said ra, ia berkata:
َعْنَس ِعٍديَر ِضَىُللها َع ْنُهَق َلا :ُسِئَلَر ُسُلوِللها َصَّىلُللها َع َلْيِه َوَسَّلَمَم ْنَأ ْوِلُءآيِللها َق ؟َلا :َاَّلِذَنيِإ َذُر اُؤُذ اِكَرُللها َع َّزَوَجَّل.
“Ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ditanya: “Siapa wali-wali Allah?” Maka beliau bersabda: “Wali-wali Allah adalah orang-orang yang jika dilihat dapat mengingatkan kita kepada Allah.
Para Wali Allah (kekasih Allah) selalu sabar, wara’ dan berbudi pekerti yang baik.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
ُرِوَىَع ِنْبا ِنَع َّبٍساَأ َّنَر ُسَلوِللها َص َّىلُللها َع َلْيِهَو َسَّلَمَق َلا :َثَلاٌثَم ْنُك َّن ِفِهيِا ْسَتَحَّقِو َلاَيَةِللها :ِحْلٌمَأ ِصٌليَي ْدَفُعِس َفَه َّسلاِفِهيَع ْنَن ْفِسِهَو ،َوَرٌعَي ْحِجُزُهَع ْنَم َعِصاِللها ىَو ،ُخُلٌقَح َسٌن ُيَدِراِب ىِهَّنلا ُ
“Ada tiga sifat yang jika dimiliki oleh seorang, maka ia akan menjadi wali Allah, iaitu: pandai mengendalikan perasaannya di saat marah, wara’ dan berbudi luhur kepada orang lain.” (Hadis riwayat Ibnu Abi Dunya di dalam kitab Al Auliya’)“
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Wahai Abu Hurairah, berjalanlah engkau seperti segolongan orang yang tidak takut ketika manusia ketakutan di hari kiamat. Mereka tidak takut siksa api neraka ketika manusia takut. Mereka menempuh perjalanan yang berat sampai mereka menempati tingkatan para nabi. Mereka suka berlapar, berpakaian sederhana dan haus, meskipun mereka mampu. Mereka lakukan semua itu demi untuk mendapatkan redha Allah. Mereka tinggalkan rezeki yang halal karena akan amanahnya. Mereka bersahabat dengan dunia hanya dengan badan mereka, tetapi mereka tidak tertipu oleh dunia. Ibadah mereka menjadikan para malaikat dan para nabi sangat kagum. Sungguh amat beruntung mereka, alangkah senangnya jika aku dapat bertemu dengan mereka.” Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menangis karena rindu kepada mereka. Dan beliau bersabda: “Jika Allah hendak menyiksa penduduk bumi, kemudian Dia melihat mereka, maka Allah akan menjauhkan siksaNya. Wahai Abu Hurairah, hendaknya engkau menempuh jalan mereka, sebab siapapun yang menyimpang dari penjalanan mereka, maka ia akan mendapati siksa yang berat”. (Hadis riwayat Abu Hu’aim dalam kitab Al Hilya)
Para Wali Allah (kekasih Allah) adalah penerus setelah khataman Nabiyyin ditugaskan untuk “menjaga” agama Islam. Rasulullah mengkiaskannya dengan estafet (penyerahan) “bendera”.
Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Ali, -ketika beliau mengangkatnya sebagai pengganti (di Madinah) dalam beberapa peperangan beliau. Ali bertanya; Apakah anda meninggalkanku bersama para wanita dan anak-anak! beliau menjawab: Wahai Ali, tidakkah kamu rela bahwa kedudukanmu denganku seperti kedudukan Harun dengan Musa? hanya saja tidak ada Nabi setelahku. Dan saya juga mendengar beliau bersabda pada Perang Khaibar; Sungguh, saya akan memberikan bendera ini kepada seorang laki-laki yang mencintai Allah dan RasulNya dan Allah dan RasulNya juga mencintainya. Maka kami semuanya saling mengharap agar mendapatkan bendera itu. Beliau bersabda: Panggilllah Ali! (HR Muslim 4420)
Imam Sayyidina Ali ra adalah bertindak sebagai Nabi namun bukan Nabi karena tidak ada Nabi setelah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Beliau adalah Imam para Wali Allah
Bumi ini tidak pernah kosong dari para Wali Allah
Imam Sayyidina Ali Bin Abi Thalib berkata kepada Kumail An Nakha’i: “Bumi ini tidak akan kosong dari hamba-hamba Allah yang menegakkan agama Allah dengan penuh keberanian dan keikhlasan, sehingga agama Allah tidak akan punah dari peredarannya. Akan tetapi, berapakah jumlah mereka dan dimanakah mereka berada? Kiranya hanya Allah yang mengetahui tentang mereka. Demi Allah, jumlah mereka tidak banyak, tetapi nilai mereka di sisi Allah sangat mulia. Dengan mereka, Allah menjaga agamaNya dan syariatNya, sampai dapat diterima oleh orang-orang seperti mereka. Mereka menyebarkan ilmu dan ruh keyakinan. Mereka tidak suka kemewahan, mereka senang dengan kesederhanaan. Meskipun tubuh mereka berada di dunia, tetapi rohaninya membumbung ke alam malakut. Mereka adalah khalifah-khalifah Allah di muka bumi dan para da’i kepada agamaNya yang lurus. Sungguh, betapa rindunya aku kepada Mereka hanya memikirkan kesenangan akhirat. Dunia dinilai sebagai kubur bagi mereka. Kubur mereka di dunia, tetapi kedudukan mereka di sisi Allah sangat tinggi. Kemudian beliau menyebutkan firman Allah yang artinya: “Kedudukan yang setinggi itu adalah untuk orang-orang yang takut kepada hadiratKu dan yang takut kepada ancamanKu.
Sebagaimana yang dialami oleh Imam para Wali Allah, Sayyidina Ali ra, para Wali Allah memang pada umumnya terkena fitnah
Rasulullah bersabda :
اِنَّ ِللهِ ضَنَائِنَ مِنْ عِبَادِهِ يُعْذِيْهِمْ فِى رَحْمَتِهِ وَيُحْيِيْهِمْ فِى عَافِيَتِهِ اِذَا تَوَافَّاهُمْ تَوَافاَّهُمْ اِلَى جَنَّتِهِ اُولَئِكَ الَّذِيْنَ تَمُرُّ عَلَيْهِمُ الْفِتَنُ كَقَطْعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ وَهُوَ مِنْهَا فِى عَافِيَةٍ
Sesungguhnya bagi Allah ada orang-orang yang baik (yang tidak pernah menonjolkan diri di antara para hamba-Nya yang dipelihara dalam kasih sayang dan dihidupkan di dalam afiat (sehat yang sempurna). Apabila mereka diwafatkan, niscaya dimasukkan kedalam surganya. Mereka terkena fitnah atau ujian, sehingga mereka seperti berjalan di sebagian malam yang gelap, sedang mereka selamat daripadanya.
Mahabesar Allah dengan segala firmannya...//Ahmad fuadi.
ULAMA DUNIA:Mensykuri Nikmat Al Quran. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ
وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا
وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ
إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk, rupa dan harta benda kalian, tetapi Allah memperhatikan hati dan amal-amal kalian”. (HR. Muslim no. 415)
Hadis-hadis tentang keutamaan membaca Al Quran sangatlah banyak di antaranya sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk, rupa dan harta benda kalian, tetapi Allah memperhatikan hati dan amal-amal kalian”. (HR. Muslim no. 415)
عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضى الله عنه يَقُولُ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ
كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا
لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ
حَرْفٌ ».
“Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang membaca satu huruf
dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu
kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak
mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf
dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab
Shahih Al Jami’, Dalam hadis yang lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ
الْبَرَرَةِ وَالَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ
عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang
mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al
Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut
maka baginya dua pahala” (HR. Muslim).. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
Allah berikan rasa kenikmata beribadah
kepada-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ اهْتَدَوْا زَادَهُمْ هُدًى وَءَاتَاهُمْ تَقْوَاهُمْ
“Dan orang-orang yang tetap mencari petunjuk maka Allah akan
tambahkan kepada mereka petunjuk dan Allah anugerahkan kepada mereka
ketakwaan.” (QS. Muhammad: 17)
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ
حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّهُمّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنًاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنّكَ سَمِيْعٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ
رَبّنَا لاَتًؤَخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلىَ الّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تُحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَنَا فَانْصُرْنَا عَلىَ الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.gرَبّنَا آتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لله رَبّ الْعَالَمِيْنَ
اَللّهُمّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنًاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنّكَ سَمِيْعٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ
رَبّنَا لاَتًؤَخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلىَ الّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تُحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَنَا فَانْصُرْنَا عَلىَ الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.gرَبّنَا آتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لله رَبّ الْعَالَمِيْنَ
ULAMA DUNIA Mengikuti dan patuh kepada Allah,dan rasulullah inilah yang dituntut dari mahabbah dan beriman.Allah berfirman:
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ قُلْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَالرَّسُولَ فإِن تَوَلَّوْاْ فَإِنَّ اللّهَ لاَ يُحِبُّ الْكَافِرِينَ
“Katakanlah: ‘Jika kamu (benar-benar)
mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni
dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah:
‘Ta’atilah Allah dan RasulNya; jika kamu berpaling maka sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang kafir’.” (Ali Imran: 31-32)
وَمَا أَرْسَلْنَا مِن رَّسُولٍ إِلاَّ لِيُطَاعَ بِإِذْنِ اللّهِ
“Dan kami tidak mengutus seseorang rasul, melainkan untuk dita’ati dengan seizin Allah. “ (An-Nisa’: 64)
Allah it berfirman:
وَالَّذِي جَاء بِالصِّدْقِ وَصَدَّقَ بِهِ أُوْلَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (Az-Zumar: 33)
فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالنُّورِ الَّذِي أَنزَلْنَا
“Maka berimanlah kamu kepada Allah dan RasulNya dan kepada cahaya (Al-Qur’an) yang telah Kami turunkan.” (At-Taghabun: 8)
وَمَا يَنطِقُ عَنِ الْهَوَى إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu
(Al-Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain
hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (An-Najm: 3-4)
Allah berfirman:
فَلاَ وَرَبِّكَ لاَ يُؤْمِنُونَ حَتَّىَ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لاَ يَجِدُواْ فِي أَنفُسِهِمْ حَرَجاً مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُواْ تَسْلِيماً
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada
hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam
perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa
keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan
mereka menerima dengan sepenuhnya.” (An-Nisa’: 65)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan RasulNya dan bertakwalah kepada Allah.” (Al-Hujurat: 1)
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْراً أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.” (Al-Ahzab : 36)
Dengan demikian, orang yang menetapkan
hukum dengan undang-undang buatan manusia atau pendapat-pendapat
jahiliyah berarti ia telah membatalkan syahadat bahwa Muhammad adalah
Rasulullah.
Allah berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً
“Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.” (Al-Ahzab: 21)
وَمَن يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءتْ مَصِيراً
“Dan barangsiapa yang menentang Rasul
sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan
orang-orang mu’min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang
telah dikuasinya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan
Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. “ (An-Nisa’: 115)
Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak ada dasar perintah dari kami maka ia itu ditolak.” (HR. Muslim)..//Ahmad fuadi.
بسم الله ارحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبر كا ثه
ULAMA DUNIA:Ridho Allah swt.
Nabi Muhammad SAW bersabda :
عن
جابر قال,اتى الّنبيّى صلّى الله عليه وسلّم رجل فقال,يا رسول الله ما
الموجبتان؟فقال,من مات لايشرك با الله شيأ دخل الجنّة ومن مات يشرك با
الله دخر ل النّار
Siapa yang mati tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu masuk surga,dan barang siapa yang mati menyekutukan Allah masuk neraka.
لا حول ولا قوة الاّ با لله
بسم الله ارحمن الرحيم
بسم الله ارحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبر كا ثه
للهم صل صلاة كاملة، وسلم سلاما تاما على سيدنا محمد الذى تنحل به العقد، وتنفرج به الكرب، وتقضى به الحوائج، وتنال به الرغائب، وحسن الخواتم وسيتشقى الغمام بوجهه الكريم، وعلى أله وصحبه فى كل لمحة ونفس بعدد كل معلوم لك
ادْعُ إِلِى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ (an-nahl:125) Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
وَمَن يُطِعِ اللّهَ وَالرَّسُولَ فَأُوْلَـئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللّهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاء وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَـئِكَ رَفِيقاً (an-nisa:69) Dan barangsiapa yang menta'ati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni'mat oleh Allah, yaitu : Nabi-nabi, para shiddiiqiin , orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ
Artinya : Ajaklah mereka ke jalan tuhan MU. ( QS.An-Nahl :125 )
KETERANGAN
Perhatikanlah sungguh - sungguh ayat diatas,kibarkanlah bendera LAILAHAILLALLAH MUHAMMADURROSULULLOH.Insya Allah akan mengajak kalian kejalan Allah SWT dan Rosul SAW sesuai petunjuk ayat di atas,
Perhatikanlah sungguh - sungguh ayat diatas,kibarkanlah bendera LAILAHAILLALLAH MUHAMMADURROSULULLOH.Insya Allah akan mengajak kalian kejalan Allah SWT dan Rosul SAW sesuai petunjuk ayat di atas,
ALLAH berfirman :
وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya :"Dan ingatlah oleh kamu akan ALLAH banyak - banyak,agar kamu menjadi orang - orang yang beruntung". ( QS.Al-Jum'ah : 10 )
Segala
sesuatu yang diciptakan ALLAH bergantung segala hajatnya kepada ALLAH
SWT ....MAKA serahkan diri kalian kepada ALLAH dengan masuk ISLAM
sebagaimana nabi bersabda :
فقال رسو ل الله صلىّ الله عليه وسلّم,الا سلام؟ ان تشهد
ان لا اله الا الله و انّ محمّد رسول الله,وتقيم الصّلاة و تؤ تي الزّ كا ة,
وتصوم رمضان,وتحجّ البيت ان ستطعت اليه سبيلا
ان لا اله الا الله و انّ محمّد رسول الله,وتقيم الصّلاة و تؤ تي الزّ كا ة,
وتصوم رمضان,وتحجّ البيت ان ستطعت اليه سبيلا
Bahwa
engkau bersaksi TIADA TUHAN SELAIN ALLAH dan engkau bersaksi NABI
MUHAMMAD utusan ALLAH,ENGKAU MENDIRIKAN SHOLAT,ENGKAU ZAKAT,ENGKAU
PUASA BLN ROMADHON.
ALLAH SWT BERFIRMAN:Sesungguhnya orang2 yang berkata tuhan kami ALLAH kemudian istiqoma (Apapun keadaannya tetap bertuhan ALLAH,maka turun malaikat atas orang yang bertuhan ALLAH janganlah engkau takut dan janganlah bersedih wahai orang yang bertuhan ALLAH(Bukankah dunia milik Allah,akherat milik AllAH) dan dikhabarkan dengan surga bagi orang yang bertuhan ALLAH.
انّ الذّ ين قالواربّنا الله ثمّ استقا موا تتنزّل عليهم الملئكة
الاّ تخا فوا ولا تحزنو وابشروا بالجنّة الّتى كنتم توعدون
الاّ تخا فوا ولا تحزنو وابشروا بالجنّة الّتى كنتم توعدون
ALLAH SWT BERFIRMAN:Sesungguhnya orang2 yang berkata tuhan kami ALLAH kemudian istiqoma (Apapun keadaannya tetap bertuhan ALLAH,maka turun malaikat atas orang yang bertuhan ALLAH janganlah engkau takut dan janganlah bersedih wahai orang yang bertuhan ALLAH(Bukankah dunia milik Allah,akherat milik AllAH) dan dikhabarkan dengan surga bagi orang yang bertuhan ALLAH.
فَقَالَ رَسُوْلُ الله صلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّم ؛ الاسْلاَمُ, اَنْ تَشْهَدَاَنْ لاإِلهَ اِلاّاللهُ و اَنَّ مُحَمَّدُرَسُوْلُ الله وَتُقِيْمَ الصَّلاَةِ وتُؤْتِيَ الزَّكَاةوَ تَصُوْمَ رَمَضَانَ وَ تُحِخَّ البَيْتَ اِنِ سْتَطَعْتُ اِلَيْهِ سَبِيْلاً.قَالَ ؛ صَدَقْتَ قَالَ فَعَجِبْنَا لَهُ.
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ الإِسْلاَمُ
ULAMA DUNIA:Mengharamkan kezhaliman.
(يَا عِبَادِيْ إِنِّيْ حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِيْ وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمَاً فَلا تَظَالَمُوْا،
“Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku
mengharamkan kezhaliman atas diri-Ku. Dan Aku menjadikannya sebagai hal
yang haram dilakukan diantara kalian, maka janganlah kalian saling
menzhalimi.
يَا عِبَادِيْ كُلُّكُمْ ضَالٌّ إِلاَّ مَنْ هَدَيْتُهُ فَاسْتَهْدُوْنِي أَهْدِكُمْ،
Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua adalah
orang yang tersesat kecuali yang Aku beri petunjuk. Maka mintalah
petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi kalian petunjuk.
يَاعِبَادِيْ كُلُّكُمْ جَائِعٌ إِلاَّ مَنْ أَطْعَمْتُهُ فاَسْتَطْعِمُونِي أُطْعِمْكُمْ،
Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua adalah orang yang
kelaparan kecuali yang Aku beri makan. Maka mintalah makan kepada-Ku,
niscaya Aku akan memberi kalian makan.
يَا عِبَادِيْ كُلُّكُمْ عَارٍ إِلاَّ مَنْ كَسَوْتُهُ فَاسْتَكْسُوْنِيْ أَكْسُكُمْ،
Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua adalah orang yang
telanjang kecuali orang yang Aku beri pakaian. Maka mintalah pakaian
kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi kalian pakaian.
يَا عِبَادِيْ إِنَّكُمْ تُخْطِئُوْنَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعَاً فَاسْتَغْفِرُوْنِيْ أَغْفِرْ لَكُمْ،
Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua adalah orang yang
melakukan kesalahan di sepanjang malam dan siang. Dan Aku mengampuni
dosa-dosa seluruhnya. Maka mintalah ampunan kepada-Ku, niscaya Aku akan
mengampuni kalian.
يَا عِبَادِيْ إِنَّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوْا ضَرِّيْ فَتَضُرُّوْنِيْ وَلَنْ تَبْلُغُوْا نَفْعِيْ فَتَنْفَعُوْنِيْ،
Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian tidak akan
dapat meraih bahaya dari-Ku, kemudian menimpakannya pada-Ku. Kalian juga
tidak akan dapat meraih manfaat dari-Ku, lalu memberikannya kepada-Ku.
يَاعِبَادِيْ لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوْا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ ذَلِكَ فَيْ مُلْكِيْ شَيْئَاً.
Wahai hamba-hamba-Ku, seandainya orang-orang terdahulu
dan sekarang dari kalian, baik kalangan manusia dan jin, seluruhnya
bertaqwa sebagaimana taqwanya hati orang yang paling bertaqwa diantara
kalian, maka hal tersebut tidak akan menambahkan kekuasaan-Ku
sedikitpun.
يَا عِبَادِيْ لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوْا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِيْ شَيْئَاً،
Wahai hamba-hamba-Ku, seandainya orang-orang terdahulu
dan sekarang dari kalian, baik kalangan manusia dan jin, seluruhnya
berbuat jahat sebagaimana jahatnya hati orang yang paling jahat diantara
kalian, maka hal tersebut tidak akan mengurangi kekuasaan-Ku
sedikitpun.
يَا عِبَادِيْ لَوْ أنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوْا فِيْ صَعِيْدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُوْنِيْ فَأَعْطَيْتُ كُلَّ وَاحِدٍ مَسْأَلَتَهُ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِيْ إِلاَّ كَمَا يَنْقُصُ المِخْيَطُ إَذَا أُدْخِلَ البَحْرَ،
Wahai hamba-hamba-Ku, seandainya orang-orang terdahulu
dan sekarang dari kalian, baik kalangan manusia dan jin, seluruhnya
berdiri di sebuah bukit, lalu semuanya meminta sesuatu kepada-Ku, dan
Aku penuhi keinginan mereka semuanya, maka hal tersebut tidaklah
mengurangi sedikit pun apa yang ada di sisi-Ku, kecuali hanya seperti
berkurangnya air laut jika sebuah jarum dicelupkan ke dalamnya.
يَا عِبَادِيْ إِنَّمَا هِيَ أَعْمَالُكُمْ أُحْصِيْهَا لَكُمْ ثُمَّ أُوَفِّيْكُمْ إِيَّاهَا فَمَنْ وَجَدَ خَيْرَاً فَليَحْمَدِ اللهَ وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ فَلاَ يَلُوْمَنَّ إِلاَّ نَفْسَهُ) رواه مسلم
Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya itu semua adalah amalan kalian. Aku menghitungnya dan menyempurnakan balasannya untuk kalian.
Maka barangsiapa yang mendapatkan kebaikan, hendaknya
dia memuji Allah. Dan barangsiapa yang mendapatkan selain itu, maka
janganlah dia mencela kecuali dirinya sendiri” (HR. Muslim)
- Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meriwayatkan langsung dari Allah Ta’ala tanpa perantara. Sedangkan Al Qur’an turun kepada Nabi dengan perantara Jibril sebagaimana firman Allah Ta’ala :
نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ (193) عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ (194) بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ
“Ruhul Amin (Jibril) turun membawa Al Qur’an. Kepada
hatimu agar engkau termasuk orang yang memberi peringatan. Dengan bahasa
arab yang jelas” (QS. Asy Syu’araa : 193-195)
- Seandainya lafazh hadits qudsi berasal dari Allah, tentu tiada beda antara hadits qudsi dengan Al Qur’an. Karena berdasarkan pengandaian ini, maka keduanya sama-sama kalamullah, firman Allah. Jika hal pokoknya sama, tentu hukum yang berlaku bagi keduanya sama. Artinya, Al Qur’an sama dengan hadits qudsi.
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan adz dzikra (Al Qur’an) dan sesungguhnya Kami-lah yang menjaganya” (QS. Al Hijr : 9)..//Ahmad fuadi
Sabtu, 28 Juni 2014
وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُم مِّن قَرْنٍ هُمْ أَحْسَنُ أَثَاثًا وَرِءْيًا
ULAMA DUNIA:Kebersihan Hati.
"Berapa banyak umat yang telah Kami
binasakan sebelum mereka, sedang mereka adalah lebih bagus alat rumah
tangganya dan lebih sedap dipandang mata." (Maryam: 74).
Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي اْلأَرْضِ فَيَنظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ كَانُوا أَكْثَرَ مِنْهُمْ وَأَشَدَّ قُوَّةً وَءَاثَارًا فِي اْلأَرْضِ فَمَآأَغْنَى عَنْهُم مَّاكَانُوا يَكْسِبُون.
"Maka apakah mereka tidak mengadakan
perjalanan di muka bumi lalu memperhatikan bagaimana kesudahan
orang-orang yang sebe-lum mereka. Orang-orang sebelum mereka itu lebih
hebat kekuatan-nya dan (lebih banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi,
maka apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka." (Al-Mu`-min: 82).
Dua ayat di atas, cukuplah memberikan
penjelasan dan infor-masi kepada kita bahwa segala sesuatu yang mereka
usahakan dan mereka nikmati ternyata tidak berguna dan tidak dapat
me-nyelamatkan mereka.
keindahan batin dan keselamatan hati meru-pakan dasar dan pondasi keberuntungan di dunia dan di Hari Kiamat kelak. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
keindahan batin dan keselamatan hati meru-pakan dasar dan pondasi keberuntungan di dunia dan di Hari Kiamat kelak. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
يَابَنِى ءَادَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْءَاتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ ءَايَاتِ ِالله لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ
"Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah
menurunkan pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk
perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang baik. Yang demikian itu adalah
sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu
ingat." (Al-A'raf: 26).
Sesungguhnya perkara hati merupakan perkara
agung dan kedudukannya pun sangat mulia, sehingga Allah Subhanahu
Wata’ala menurunkan kitab-kitab suciNya untuk memperbaiki hati, dan Dia
utus para Rasul untuk menyucikan hati, membersihkan, dan
memperindah-nya. Demikianlah Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
يَآأَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang
kepadamu pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit
(yang berada) da-lam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang
yang beriman." (Yunus: 57).
Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
لَقَدْ مَنَّ ِالله عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولاً مِّنْ أَنفُسِهِمْ يَتْلُوا عَلَيْهِمْ ءَايَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا مِن قَبْلُ لَّفِي ضَلاَلٍ مُّبِينٍ
"Sungguh Allah telah memberi karunia
kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka
seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada
mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan
kepada mereka al-Kitab dan al-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum
(keda-tangan Nabi) itu, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata." (Ali Imran: 164).
إِنَّ الله لاَ يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَادِكُمْ وَلاَ إِلَى صُوَرِكُمْ وَلٰكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ، وَأَشَارَ بِأَصَابِعِهِ إِلَى صَدْرِهِ.
"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada
jasadmu, dan tidak pula kepada bentukmu, akan tetapi Dia melihat kepada
hati kamu, kemu-dian menunjuk ke dadanya dengan telunjuknya." (HR. Muslim, no. 2564).
Bahkan, mayoritas ulama berkeyakinan bahwa
siapa saja yang dipaksa untuk menyatakan "kekufuran", maka ia tidak
berdosa selagi hatinya masih tetap teguh beriman kepada Islam dan tetap
dalam kondisi tenang beriman, sebagaimana FirmanNya :
مَن كَفَرَ بلله مِن بَعْدِ إِيمَانِهِ إِلاَّ مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنٌّ بِاْلإِيمَانِ وَلَكِن مَّن شَرَحَ بِالْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِّنَ ِالله وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمُُ . ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ اسْتَحَبُّوا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا عَلَى اْلأَخِرَةِ وَأَنَّ الله َ لاَيَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
"Barangsiapa yang kafir kepada Allah
sesudah dia beriman (maka dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang
yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (maka dia
tidak ber-dosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk
keka-firan, maka kemurkaan Allah menimpanya dan dia mendapat azab yang
besar. Yang demikian itu disebabkan karena mereka mencintai kehidupan
dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk
kepada kaum yang kafir." (An-Nahl: 106-107).
Ayat ini diturunkan, sebagaimana pendapat
mayoritas ahli tafsir adalah berkenaan dengan kejadian yang menimpa
Ammar bin Yasir, manakalah ia masuk Islam, ia mendapat siksaan dari
orang-orang kafir Quraisy di Makkah sehingga ia mau mengucapkan ka-limat
kekufuran kepada Allah dan cacian kepada Nabi Muhammad Sallallahu
‘Alaihi Wasallam. Di lain kesempatan peristiwa tersebut ia laporkan
kepada Rasu-lullah sambil menangis.
قَالَ: كَيْفَ تَجِدُ قَلْبَكَ؟ قَالَ: مُطْمَئِنًّا بِالْإِيْمَانِ. قَالَ: إِنْ عَادُوْا فَعُدْ.
"... maka Nabi bersabda, 'Bagaimana
kondisi hatimu?' Ia menjawab, 'Aku masih tenang dalam beriman.' Maka
Nabi bersabda (untuk menggembirakannya dan memberinya kemudahan), 'Kalau
mereka kembali menyiksa, maka silahkan lakukan lagi'." (HR. al-Hakim, 2/357).
Di dalam sebuah hadits yang lain, Rasulullah
Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda sebagaimana yang telah diriwayatkan
oleh Imam Ahmad yang bersumber dari Anas bin Malik,
لَا يَسْتَقِيْمُ إِيْمَانُ عَبْدٍ حَتَّى يَسْتَقِيْمَ قَلْبُهُ.
"Iman seseorang tidak akan lurus (benar) sebelum hatinya lurus." (HR. Ahmad, no. 13079).
لَا، وَمُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ.
"Tidak, demi Dzat yang membolak-balikkan hati."
Dan di antara doa beliau adalah,
Dan di antara doa beliau adalah,
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ.
يَوْمَ لاَيَنفَعُ مَالٌ وَلاَبَنُونَ إِلاَّ مَنْ أَتَى ِالله بِقَلْبٍ سَلِيم
"Di hari yang mana harta dan anak-anak
laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan
hati yang bersih." (Asy-Syu'ara` : 88 - 89).
Dengan demikian, marilah kita
bersungguh-sungguh dalam menjaga hati dan senantiasa mengawasinya, di
mana dan kapan saja waktunya, karena ia satu-satunya anggota tubuh kita
yang paling besar bahayanya, paling mudah pengaruhnya, dan paling sulit
mengurus dan memperbaikinya.
اللهم أَصْلِحْ شَأْنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَاهْدِهِمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيْمَ، اللهم ارْزُقْهُمْ رِزْقًا مُبَارَكًا طَيِّبًا. اللهم أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ.
فَاتَّقُوا الله عِبَادَ ِالله ، وَخُذُوْا بِالْأَسْبَابِ الَّتِيْ تَحْيَى بِهَا الْقُلُوْبُ قَبْلَ أَنْ تَقْسُوَ وَتَمُوْتَ، فَإِنَّ ذلك مَنَاطُ سَعَادَتِكُمْ أَوْ شَقَائِكُمْ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ ِالله لِيْ وَلَكُمْ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Rasulullah a bersabda :
لَقَلْبُ ابْنِ آدَمَ أَشَدُّ انْقِلَابًا مِنَ الْقِدْرِ إِذَا اجْتَمَعَتْ غَلْيًا.
"Sungguh, hati anak Adam (manusia) itu
sangat (mudah) berbolak-balik daripada bejana apabila ia telah penuh
dalam keadaan mendidih." (HR. Ahmad, no. 24317).
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِمَن كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ
"Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat peri-ngatan bagi orang-orang yang mempunyai hati
atau yang menggu-nakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya." (Qaf : 37).
ِالله نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ
كِتَابًا مُّتَشَابِهًا مَّثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ
يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى
ذِكْرِ ِالله ذَلِكَ هُدَى ِالله يَهْدِي بِهِ مَن يَشَآءُ وَمَن يُضْلِل
ِالله فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ
"Allah telah menurunkan perkataan yang
paling baik (yaitu) al-Qur`an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi
berulang-ulang, kulit orang-orang yang takut kepada Rabbnya, gemetar
karenanya, kemudian kulit dan hati mereka menjadi tenang di waktu
mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki
siapa yang dikehendakiNya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka
tidak ada seorang pemberi petunjuk pun baginya." (Az-Zumar: 23).
Dan masih banyak lagi ayat-ayat al-Qur`an
yang menunjuk-kan demikian. Ini menunjukkan bahwa al-Qur`an adalah
sesuatu yang paling agung yang dapat melembutkan hati, bagi yang
mem-baca, mendengarkan, dan merenungkannya, serta mengamalkan-nya dalam
prilaku kehidupan sehari-hari.
فَكَأَيِّن مِّن قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا وَهِيَ ظَالِمَةٌ فَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوشِهَا وَبِئْرٍ مُّعَطَّلَةٍ وَقَصْرٍ مَّشِيدٍ . أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي اْلأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَآ أَوْ ءَاذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا فَإِنَّهَا لاَتَعْمَى اْلأَبْصَارُ وَلَكِن تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ
"Berapalah banyaknya kota yang Kami telah
membinasakannya, yang penduduknya dalam keadaan zhalim, maka
(tembok-tembok) kota itu roboh menutupi atap-atapnya, dan (berapa banyak
pula) sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi. Maka
apa-kah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati
yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan
itu mereka dapat mendengar? Karena sesung-guhnya bukanlah mata itu yang
buta, tetapi yang buta, ialah hati yang berada di dalam dada." (Al-Hajj: 45 - 46).
Kemudian di antara yang dapat menenangkan
hati adalah dengan banyak mengingat Allah Subhanahu Wata’ala dalam
situasi dan kondisi apa pun. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ الله وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman
itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, maka gemetarlah hati
mereka, dan apa-bila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, maka
bertambahlah iman mereka (karenanya), dan kepada Rabb merekalah mereka
ber-tawakal." (Al-Anfal: 2).
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ الله أَلاَبِذِكْر ِالله تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
mereka menjadi ten-teram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (Ar-Rad: 28).
Dan termasuk penjagaan hati adalah menerima
secara total setiap perintah Allah Subhanahu Wata’ala dan mengamalkannya
serta menjauhi setiap laranganNya. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
وَإِذَا مَآأُنزِلَتْ سُورَةٌ فَمِنْهُم مَّن يَقُولُ أَيُّكُمْ زَادَتْهُ هذه إِيمَانًا فَأَمَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا فَزَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَهُمْ يَسْتَبْشِرُونَ . وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَى رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ
"Dan apabila diturunkan suatu surat, maka
di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata, 'Siapa di
antara kamu yang ber-tambah imannya dengan (turunnya) surat ini?' Adapun
orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, sedang mereka
merasa gembira. Dan adapun orang yang di dalam hati mereka ada penyakit,
maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, di samping
keka-firannya (yang telah ada), dan mereka mati dalam keadaan kafir." (At-Taubah: 124 - 125).
Dan Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
Dan Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
وَإِذَا مَآأُنزِلَتْ سُورَةٌ نَّظَرَ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ هَلْ يَرَاكُم مِّنْ أَحَدٍ ثُمَّ انْصَرَفُوا صَرَفَ الله قُلُوبَهُم بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لاَيَفْقَهُونَ
"Dan apabila diturunkan satu surat,
sebagian mereka memandang kepada sebagian yang lain (sambil berkata),
'Adakah seorang dari (orang-orang Muslimin) yang melihat kamu?' Sesudah
itu pun me-reka pergi. Allah telah memalingkan hati mereka disebabkan
mereka adalah kaum yang tidak mengerti." (At-Taubah: 127).
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلاَتَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلاَتُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا
"Dan bersabarlah kamu bersama dengan
orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharap
WajahNya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena)
mengha-rapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu
mengi-kuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami,
serta menuruti hawa nafsunya, dan keadaannya itu melewati batas." (Al-Kahfi: 28).//Ahmad fuadi.
«ULAMA DUNIA.Akhlak yang mulia.مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي المِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الخُلُقِ، وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ» [سنن الترمذي: صحيح]
Tidak ada sesuatu yang diletakkan pada timbangan hari kiamat yang lebih berat daripada akhlak yang mulia, dan sesungguhnya orang yang berakhlak mulia bisa mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat. [Sunan Tirmidzi: Sahih]
- Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat kedudukannya dengan majelisku pada Hari Kiamat nanti adalah orang yang paling baik akhlaknya. Sebaliknya, orang yang aku benci dan paling jauh dari diriku adalah orang yang terlalu banyak bicara (yang tidak bermanfaat, pen.) dan sombong." HR at-Tirmidzi).
- Baginda Rasulullah SAW menyebut sejumlah keistimewaan akhlak mulia ini. Saat beliau ditanya tentang apa itu kebajikan (al-birr), misalnya, beliau lansung menjawab, "Al-Birr husn al-khulq (Kebajikan itu adalah akhlak mulia." (HR Muslim).
- Beliau bahkan bersabda, "Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang Mukmin pada Hari Kiamat nanti selain akhlak mulia. Sesungguhnya Allah membenci orang yang berbuat keji dan berkata-keta keji." (HR at-Tirmidzi)
- Rasulullah SAW pun menyebut Muslim yang berakhlak mulia sebagai manusia terbaik. Beliau bersabda, "Sesungguhnya yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya." (HR al-Bukhari dan Muslim).
- Dari Sahl bin Sa'ad radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إن الله يحب معالي الأخلاق ويكره سفسافها [المعجم الكبير للطبراني: صححه الألباني]
Sesungguhnya Allah mencintai akhlak yang mulia dan membenci akhlak yang buruk. [Al-Mu'jam Al-Kabiir: Sahih]
- An-Nawwaas
bin Sim'aan Al-Anshary radiyallahu 'anhu berkata: Aku bertanya
kepada Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam tentang kebaikan dan
keburukan, dan Rasulullah menjawab:
«الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ، وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي صَدْرِكَ، وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ» [صحيح مسلم]
Kebaikan adalah akhlak yang baik, dan keburukan adalah sesuatu yang mengganjal di dadamu (hatimu), dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya. [Sahih Muslim]
- Dari Abu Umamah radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا، وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ» [سنن أبي داود: حسن]
Saya menjamin sebuah rumah tepi surga bagi orang meninggalkan debat sekalipun ia benar, dan sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang tidak berbohong sekalipun hanya bergurau, dan rumah di atas surga bagi orang yang mulia akhlaknya. [Sunan Abi Daud: Hasan]
- Dari Jabir bin Samurah radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" إِنَّ أَحْسَنَ النَّاسِ إِسْلَامًا، أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا " [مسند أحمد: صحيح]
Sesungguhnya orang yang paling baik keislamannya adalah yang paling baik akhlaknya. [Musnad Ahmad: Sahih]
- Dari Jabir radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا، وَإِنَّ أَبْغَضَكُمْ إِلَيَّ وَأَبْعَدَكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ الثَّرْثَارُونَ وَالمُتَشَدِّقُونَ وَالمُتَفَيْهِقُونَ» [سنن الترمذي: صحيح]
Sesungguhnya yang paling aku cintai dari kalian dan yang paling dekat tempatnya dariku di hari kiamat adalah yang paling mulia akhlaknya, dan yang paling aku benci dari kalian dan yan paling jauh tempatnya dariku di hari kiamat adalah yang banyak bicara, angkuh dalam berbicara, dan sombong. [Sunan Tirmidzi: Sahih]
- Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
لن تسعوا الناس بأموالكم ولكن يسعهم منكم بسط الوجه وحسن الخلق [مسند البزار: حسنه الألباني]
Kalian tidak akan mempu memberi kepada semua orang dengan hartamu, akan tetapi kamu bisa memberi kepada semua orang dengan senyuman dan akhlak mulia. [Musnad Al-Bazzar: Hasan]
- Dari Ibnu Mas'ud dan Aisyah radiyallahu 'anhuma; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam sering berdoa ...
" اللهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِيْ، فَأَحْسِنْ خُلُقِيْ "
Ya Allah .. Engkau telah memuliakan penciptaanku, maka muliakanlah akhlakku. [Musnad Ahmad: Sahih]
- Jabir
bin Abdillah radiyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam ketika memulai salat ia bertakbir kemudian
membaca ...
«إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ. اللَّهُمَّ اهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَعْمَالِ وَأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَقِنِي سَيِّئَ الْأَعْمَالِ وَسَيِّئَ الْأَخْلَاقِ لَا يَقِي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ»
"Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah Rabb semesta alam tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku bagian dari orang Islam, Ya Allah berilah aku amalan yang terbaik dan akhlak yang paling mulia, tiada yang bisa memberi yang terbaik selain Engkau, dan lindungilah aku dari amalan dan akhlak yang buruk, tidak ada yang bisa melindungiku dari hal yang buruk selain Engkau". [Sunan An-Nasa'i: Sahih..//Ahmad fuadi.
ULAMA DUNIA:Niat puasa ramadhan.
نَوَيْتُ
صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَبًا
فَرْضًا للهِ تَعَالَى.
Saya
niat berpuasa besuk hari menepati fardhu bulan romadhon untuk tahun ini, dilandasi
iman dan mencari ridho Alloh, fardhu karena Alloh ta’ala.
b. Do’a buka puasa
أللَّهُمَّ
لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أفْطَرتُ ذَهَبَ الظَّمَاءُ
وَابْتَلَتِ العُرُقُ وَثَبَتِ الآجْرُ إنْ شَاءُ اللهُ.
Ya
Alloh hanya untuk-Mu akau berpuasandan hanya kepada- Mu aku beriman, dan atas
rizki-Mu aku berbuka, hilangkan dahaga dan pulih kembali semua ototku, serta
tetaplah pahala jika Alloh menghendaki.
c. Niat Shalat Tarawih
أُصَلِّى
سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مَأمُوْمًا / إمَامًا للهِ تَعَالَى
Saya
Niat shalat tarowih dua rakaat sebagai makmum/ sebagai imam karena Alloh swt.
d. Niat Shalat Witir
أُصَلِّى
سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأمُوْمًا / إمَامًا للهِ تَعَالَى
Saya Niat shalat witir dua rakaat
sebagai makmum/ sebagai imam karena Alloh swt.
أُصَلِّى سُنَّةَ رَكْعَةً الوِتْرِ
مَأمُوْمًا / إمَامًا للهِ تَعَالَى
Saya Niat shalat witir satu
rakaat sebagai makmum/ sebagai imam karena Alloh swt.
e. Do’a Tarowih/kamilin
دُعَاء صلاة تَرَوِيحِ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا بِالاِيْمَانِ الكَامِلِيْنَ ~ وَلِلْفَرَائِضِ
مُؤَدِّيْنَ ~ وَللِصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ
وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ ~ وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ ~ وَلِعَفْوِكَ
رَاجِيْنَ ~ وَبِالهُدَي مُتَمَسِّكِيْنَ ~ وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ ~ وَفِي
الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ ~ وَفِى الأخِرَةِ رَاغِبِيْنَ ~ وَبِالقَضَاءِ رَاضِيْنَ
~ وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ ~ وَعَلىَ الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ ~ وَتَحْتَ
لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَومَ القِيَامَةِ سَائِرِيْنَ
~ وَالى الحَوضِ وَارِدِيْنَ ~ وَإِلَى الجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ ~ وَمِنَ النَّارِ
نَاجِيْنَ ~ وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ ~ وَمِنْ خُوْر العِيْنِ
الجِنَانِ مُتَزَوِّجِيْنَ ~ وَمِنْ سُنْدُسٍ واسْتَبْرَقٍ وَّدِيْـبَاجٍ
مُتَلَبِّسِيْنَ ~ وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ ~ وَمِنْ لَبَنٍ وَّعَسَلٍ
مُّصَفَّى شَارِبِيْنَ ~ بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأسٍ مِّنْ مَعِيْنٍ ~
مَعَ الّذِيْنَ أنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَبِيِّنَ وَالصِدِّيْقِيْنَ
وَالشُهَدَاءِ وَالصَلِحِيْنَ ~ وَحَسُنَ أُلَئِكَ رَفِيْقاً ~ ذَلِكَ الْفَضْلُ
مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا ~ أللهُمَّ اجْعَلْنَا فِىْ هَذِهِ
اللّيْلَةِ الشَهْرِ الشَرِيْفَةِ المُبَارَكَةِ مِنَ السُعَدَاءِ
المَقْبُوْلِيْنَ ~ وَلاَتَجْعَلنَا مِنَ الاشْقِيَاءِ المَرْدُوْدِيْنَ ~
وَصَلَّى الله ُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَصَحْبِهِ أجْمَعِيْنَ
~ بِرَحْمَتِكَ يَا أرْحَمَ الّرَحِمِيْنَ ~ وَالحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ
f.
Wirid ba’da Witir
سُبْحَانَ
المَلِكِ القُدُّوسِ × 3 سُبُّوْحٌ
قُدُّوسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلآئِكَةِ وَالرُّوْحِ
Maha
suci Alloh yang maha merajahi dan yang suci x3, maha sucinya tuhan kita, dan
tuhannya para malaikat dan tuhanya jibril.
g. Bilal Tarowih
مَأمُوم
|
بِلال
|
التسليمات
|
· لاَالَهَ الاّالله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ ـ لَهُ
المُلكُ وَلَهُ الحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ دَائِمٌ لاَيَمُوتُ بِيَدِكَ الخَيْر
إنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
· اللهمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ x3 اللهمَّ صَلِّ وَسَلِم ْ وَبَارِكْ عَلَيه
· الصَّلاَةُ جَمَعَةَ رَحِمَكُمُ اللهِ
|
· لاَالَهَ الاّالله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ ـ لَهُ
المُلكُ وَلَهُ الحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ دَائِمٌ لاَيَمُوتُ بِيَدِكَ الخَيْرِ
إنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
· اللهمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ x3 اللهمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَنَا
مُحَمَّدْ
· صَلُّوا سُنَّةَ التّرْاويْحِ رَكْعَتَيْنِ جَمَاعَةَ
أثَابَكُمُ اللهِ
|
أول
|
· ونِعْمَهْ ـ
· اللهمَّ صَلِّ عَلَيْهِ x3 اللهمَّ صَلِّ وَسَلِم ْ وَبَارِكْ عَلَيه
|
· فَضْلاً مِنَ اللهِ ونِعْمَهْ
· اللهمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ x3 اللهمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَنَا
مُحَمَّدْ
|
الثاني
|
· أمِيْنُ أمِيْنُ
· رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
· اللهمَّ صَلِّ عَلَيْهِ x3 اللهمَّ صَلِّ وَسَلِم ْ وَبَارِكْ عَلَيه
|
· اَللهمَّ إنَّا نَسْـأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ
وَنَعُوذُبِكَ مِنْ سُخْطِكَ وَالنَّارِ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَلَمِيْنَ
· ألْخَـــــلـِيْفَةُ الأُوْلَى عَنْ
أمِرِالْمُؤمِنِيْنَ سَيِّدِنَا أبُوبَكْرٍ الصِدِّيْقْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
· اللهمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ x3 اللهمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَنَا
مُحَمَّدْ
|
الثَالِثْ
|
· اللهمَّ صَلِّ عَلَيْهِ
· اللهمَّ صَلِّ عَلَيْهِ x3 اللهمَّ صَلِّ وَسَلِم ْ وَبَارِكْ عَلَيه
|
· البَدْرُ
مُحَمَّدْ
· اللهمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ x3 اللهمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَنَا
مُحَمَّدْ
|
الرَّبِعُ
|
· أمِيْنُ أمِيْنُ
· رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
· اللهمَّ صَلِّ عَلَيْهِ x3 اللهمَّ صَلِّ وَسَلِم ْ وَبَارِكْ عَلَيه
|
· اَللهمَّ إنَّا نَسْـأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ
وَنَعُوذُبِكَ مِنْ سُخْطِكَ وَالنَّارِ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَلَمِيْنَ
· ألْخَـــــلـِيْفَةُ الثَانِيَةُ عَنْ
أمِرِالْمُؤمِنِيْنَ سَيِّدِنَا عُمَرُو إبْنُ خَطَابْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
· اللهمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ x3 اللهمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَنَا
مُحَمَّدْ
|
الخًامِسُ
|
· ونِعْمَهْ ـ
· اللهمَّ صَلِّ عَلَيْهِ x3 اللهمَّ صَلِّ وَسَلِم ْ وَبَارِكْ عَلَيه
|
· فَضْلاً مِنَ اللهِ ونِعْمَهْ
· اللهمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ x3 اللهمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَنَا
مُحَمَّدْ
|
السادس
|
· أمِيْنُ أمِيْنُ
· رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
· اللهمَّ صَلِّ عَلَيْهِ x3 اللهمَّ صَلِّ وَسَلِم ْ وَبَارِكْ عَلَيه
|
· اَللهمَّ إنَّا نَسْـأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ
وَنَعُوذُبِكَ مِنْ سُخْطِكَ وَالنَّارِ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَلَمِيْنَ
· ألْخَـــــلـِيْفَةُ الثَالثةُ عَنْ أمِرِالْمُؤمِنِيْنَ
سَيِّدِنَا عُثْمَانُ إبْنُ عَفَّانْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
· اللهمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ x3 اللهمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَنَا
مُحَمَّدْ
|
الثَابِعُ
|
· اللهمَّ صَلِّ عَلَيْهِ
· اللهمَّ صَلِّ عَلَيْهِ x3 اللهمَّ صَلِّ وَسَلِم ْ وَبَارِكْ عَلَيه
|
· البَدْرُ
مُحَمَّدْ
· اللهمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ x3 اللهمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَنَا
مُحَمَّدْ
|
الثَامِنُ
|
· أمِيْنُ أمِيْنُ
· رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
· اللهمَّ صَلِّ عَلَيْهِ x3 اللهمَّ
صَلِّ وَسَلِم ْ وَبَارِكْ عَلَيه
|
· اَللهمَّ إنَّا نَسْـأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ
وَنَعُوذُبِكَ مِنْ سُخْطِكَ وَالنَّارِ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَلَمِيْنَ
· ألْخَـــــلـِيْفَةُ الرَابِعَةِ عَنْ
أمِرِالْمُؤمِنِيْنَ سَيِّدِنَا عَلِىِ إبْنُ أبِى طَالِبْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
· اللهمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ x3 اللهمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَنَا
مُحَمَّدْ
|
التَّاسِعُ
|
· ونِعْمَهْ ـ
· اللهمَّ صَلِّ عَلَيْهِ x3 اللهمَّ صَلِّ وَسَلِم ْ وَبَارِكْ عَلَيه
|
· فَضْلاً مِنَ اللهِ ونِعْمَهْ
· اللهمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ x3 اللهمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَنَا
مُحَمَّدْ
|
العَاشِر
|
بِلاَلْ صَلاَة وِتِر
مَعْمُوم
|
بِلال
|
رَكَعات
|
الصَّلاةُ
جَمَاعَةَ رَحِمَكُمُ الله
|
صَلُّوا
سُنَّةَ الرَكْعَتَيْنِ مِنَ الْوِتْرِ جَمَاعَةَ رَحِمَكُمُ الله
|
رَكْعَتَيْنِ
|
الصَّلاةُ
جَمَاعَةَ رَحِمَكُمُ الله
|
صَلُّوا
سُنَّةَ الرَكْعَةً الْوِتْرِ جَمَاعَةَ رَحِمَكُمُ الله
|
رَكْعَةً
|
h. Niat Mengeluarkan zakat
نَوَيْتُ
أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الفِطْرِ عَنْ نَفْسِى/ عَنْ أَبِى/ عَنْ أُمِّى/ عَنْ
زَوْجِىْ/ عَنْ زَوْجَتِى/ ..... فَرْضًا
للهِ تَعَالَى
Saya berniat mengeluarkan zakat
fitrah untuk diriku / untuk ayahku / untuk ibuku / untuk suamiku / untuk
istriku / ..... fardhu karena Alloh ta’ala
i.
Do’a Menerima Zakat Fitrah
آجَرَكَ/كِ/لَكَ/لَكِ/لَهُ/لَهَا
فِيْمَا أعْطَيْتَ/تِ وَبَارَكَ فِيْمَا أبْقَيْتَ/تِ وَجَعَلَ
لَكَ/لَكِ/لَهُ/لَهَا طَهٌوْرًا بِرَحْمَتِكَ يَا أرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ .
Semoga
Alloh memberikan pahala untukmu atas apa yang telah kamu serahkan, memberi
barokah untuk apa yang telah kamu tetapkan, dan semoga Alloh menjadikan
bersih/suci, dengan rahmat-Mu wahai zdat yang maha pengasih diantara para
pengasih.
Semoga bermanfaat.//Ahmad fuadi.
.
Langganan:
Postingan (Atom)