Apabila mati kita ditanam kemudian jadi tanah habis cerita. Yang susah hanya di dunia, apabila mati selesailah masalah. Orang ini tak pernah belajar, dia anggap mati itu mudah. Padahal kalau tidak ada iman, syariat diabaikan mati sangat menyakitkan. Dia akan menempuh 4 babak yang sangat menakutkan. Kesakitan mati macam pukulan tiga ratus pedang yang tajam. Di dalam kubur pula dipukul dan dibelasah oleh mungkar nakir sangat sakitnya. Makin lama qiamat lamalah masa menerima azab kubur. Dia diazab tidak ada ringan-ringan. Dipukul dipalu oleh malaikat amat ganasnya. Terpekik terlolong tidak ada siapa yang menolongnya. Di padang mahsyar dibiarkan beratus-ratus tahun. Di dalam keadaan tidak berpakaian matahari di atas ubun amat panas. Terlontar terbiar macam cacing kepanasan tiada siapa yang menolongnya. Masing-masing tidak memperduli, masing-masing jaga diri. Akhir sekali meniti siratul mustaqim, kemudian berguguranlah ke dalam api. Di dalam neraka yang panas dirantai dipukul dibelengu. makan buah zaqum yang panas. Dengan bau busuknya kalau terbau oleh makhluk dunia semuanya mati. Di dalam neraka kekal abadi tidak diukur oleh masa lagi.
Berikutnya adalah keterangan Al Quran, Hadis Rasulullah SAW dan beberapa kisah yang pernah berlaku pada masa yang lalu tentang dasyatnya kematian, azab siksa kubur dan suasana alam barzakh yang mengerikan.
Dari Albaraa’ bin Aazib r.a. berkata: Kami bersama Nabi s.a.w. keluar menghantar jenazah seorang sahabat Ansar, maka ketika sampai ke kubur dan belum dimasukkan dalam lahad, Nabi s.a.w. duduk dan kami duduk di sekitarnya diam menundukkan kepala bagaikan ada burung di atas kepala kami, sedang Nabi s.a.w. mengorek-ngorek dengan dahan yang ditangannya, kemudian ia mengangkat kepala sambil bersabda: Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksa kubur, 2 atau 3 kali diulang. Lalu bersabda: Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggalkan dunia dan menghadapi akhirat (akan mati), turun padanya Malaikat yang putih-putih wajahnya bagaikan matahari, membawa kafan dari syurga, maka duduk di depannya sejauh pandangan mata mengelilinginya, kemudian datang malakul maut dan duduk di dekat kepalanya dan memanggil. Wahai roh yang tenang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah dan redhoNya.
Nabi s.a.w. bersabda: Maka keluar rohnya mengalir bagaikan titisan dari mulut bekas tempat air, maka terus diterima, dan terus dimasukkan dalam katan dan dibawa keluar semerbak harum bagaikan kasturi yang terharum di atas bumi, lalu dibawa naik, maka tidak melalui rombongan Malaikat melainkan ditanya: Roh siapakah yang harum ini? Dijawab: Roh Fulan bin Fulan sehingga sampai ke langit, dan di sana dibukakan pintu langit, dan disambut oleh penduduknya dan pada tiap langit diantar oleh Malaikat muqarrabun dibawa naik ke langit yang atas hingga sampai ke langit ketujuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar